KONTEKS.CO.ID - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengirimkan mobil Arsinum ke sejumlah wilayah terdampak banjir di Sumatra.
Hal itu untuk membantu penyediaan air minum layak konsumsi bagi masyarakat.
Mobil Arsinum merupakan unit pengolahan air bergerak yang mampu mengubah air keruh menjadi air siap minum sesuai standar Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Mengenal Sosok Soesilo Toer, Doktor Filsafat Jebolan Moskow yang Pilih Hidup Jadi Pemulung
Teknologi ini dirancang untuk merespons kondisi darurat, terutama di lokasi bencana yang mengalami keterbatasan akses air bersih.
Berdasarkan data BRIN, bahan baku air yang dapat diolah oleh Arsinum sangat beragam, mulai air tanah, air PAM, air hujan, hingga air berlumpur akibat banjir.
Dengan sistem ini, air yang sebelumnya tidak layak konsumsi dapat diproses menjadi air minum aman bagi masyarakat.
Baca Juga: IOC Tetapkan Aturan Kualifikasi Bulu Tangkis Olimpiade LA 2028, Kuota dan Jadwal Diumumkan
Setiap unit mobil Arsinum memiliki kapasitas produksi hingga 10.000 liter air siap minum per hari, atau sekitar tujuh liter per menit.
Biaya operasionalnya relatif terjangkau, yaitu sekitar Rp2.500 per 20 liter air.
Dalam proses pengolahannya, Arsinum menerapkan beberapa tahapan.
Baca Juga: Puting Beliung Terjang Pinrang, Banjir Landa OKI dan Penukal Abab Lematang Ilir
Tahap awal dilakukan melalui proses oksidasi untuk menghilangkan zat besi, mangan, dan logam valensi II lainnya dengan injeksi kaporit atau kalium permanganat.
Selanjutnya, air disaring pada skala makro menggunakan bag dan cartridge.
Artikel Terkait
Bukan Cuma Minim Cadangan Air Bersih, Peneliti BRIN: IKN Lahirkan Kesenjangan Sosial Luar Biasa antara Warlok dan Pendatang
Salut! Petenis Indonesia Justin Barki Sumbangkan Bonus Rp1 Miliar SEA Games 2025 untuk Korban Banjir Sumatra
Anak-Anak Jadi Korban Rentan Banjir dan Longsor Sumatra, Save the Children Ungkap Kondisi Lapangan
Puting Beliung Terjang Pinrang, Banjir Landa OKI dan Penukal Abab Lematang Ilir