Adapun banjir dan tanah bergerak terjadi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumsel. Ini dipicu banjir yang mengakibatkan peningkatan debit air sungai.
Banjir menyebabkan erosi dan pengikisan pada bantaran sungai hingga menyebabkan struktur tanah menjadi labil dan mengalami pergeseran pada Sabtu pekan kemarin pukul 15.00 WIB.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Tempirai Utara, Tempirai Timur, dan Tempirai Induk di Kecamatan Penukal Utara serta Desa Curup di Kecamatan Tanah Abang.
Berdasarkan data, ujar dia, sebanyak 375 KK, 510 rumah warga, satu fasilitas ibadah, dan empat akses jalan terdampak akibat kejadian ini.
"BPBD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir melakukan kaji cepat dan upaya penanganan darurat kepada warga terdampak," katanya.
BNPB mengimbau mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
Baca Juga: Kejaksaan, Pemprov DKI, dan Wali Kota se-Jakarta Teken MoU Penerapan Pidana Kerja Sosial
Langkah-langkah kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan memangkas pohon yang rapuh, memeriksa kekuatan bangunan, menyimpan dokumen berharga dan peralatan elektronik penting di tempat yang aman.
Kemudian, menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan dasar untuk tiga hari, serta memantau prakiraan cuaca dari sumber yang kredibel.
"Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, masyarakat hendaknya bersiap untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman," katanya.***
Artikel Terkait
Momen Haru Bocah Korban Banjir Aceh Minta Selimut untuk Sang Ibu Bikin Hati Relawan Terenyuh
Banjir Terjang Bali: Seorang WNA Tewas dan Ratusan Warga Terdampak
Girangnya Pengungsi Banjir Aceh Makan Nasi Padang Setelah 2 Minggu Cuma Mi Instan: Macam Dapat Baju Baru!
Prabowo Pimpin Ratas di Hambalang Kelar Tinjau Pengungsi Korban Banjir, Bahas Apa?
Anak-Anak Jadi Korban Rentan Banjir dan Longsor Sumatra, Save the Children Ungkap Kondisi Lapangan