B
KONTEKS.CO.ID - Pemantauan intensif selama 24 jam terhadap perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S terus dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Setelah melewati Pulau Sumatera, terkini Bibit Siklon Tropis 93S terdeteksi di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Walaupun sistem ini diprakirakan bergerak menjauhi wilayah Indonesia, BMKG mengingatkan potensi dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat di sejumlah wilayah dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Tampilan Baru Yamaha MX-King 150 Makin ‘Bengis’ di Jalan
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menjelaskan, dampak tidak langsung 93S mengakibatkan beberapa wilayah, antara lain Bali, NTB, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), kemungkinan mengalami hujan berintensitas sedang hingga lebat.
Selain itu, gelombang tinggi kategori sedang (1,25 – 2,5 m) berpotensi terjadi di Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT, perairan selatan Jawa Timur, dan Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan.
“Potensi dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di perairan harus tetap kita waspadai. Karena itu, lakukan langkah pencegahan yang diperlukan, selalu ikuti informasi resmi dari BMKG, dan pastikan keselamatan menjadi prioritas utama. Kita tenang, tapi tetap siaga,” tegas Faisal, Kamis 11 Desember 2025.
Baca Juga: BNPB Lakukan Pendampingan Pembangunan Huntara Bagi Korban Bencana di Lima Puluh Kota
Berdasarkan hasil analisis BMKG, kecepatan angin maksimum di sekitar sistem saat ini mencapai 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan minimum 1009 hPa.
Pengamatan ini menunjukkan awan konvektif di sekitar 93S belum terorganisir dengan baik. Sehingga proses penguatan sistem diprakirakan berlangsung lambat dalam 24 jam ke depan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menambahkan, ahwa dalam 24 jam ke depan, intensitas 93S cenderung persisten dengan pergerakan perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Baca Juga: Petaka Sopir Pengganti Mobil MBG Yayasan Darul Esti
Di sisi lain, dalam 48–72 jam ke depan, sistem ini diprakirakan mulai meningkatkan intensitasnya secara bertahap seiring membaiknya pola sirkulasi, dengan pergerakan yang konsisten menjauhi wilayah Indonesia.
“Berdasarkan analisis kami, sistem ini bergerak perlahan menjauhi wilayah Indonesia. Diprakirakan tidak akan berdampak langsung ke daratan,” jelas Guswanto.
Artikel Terkait
Dua Bibit Siklon Sekaligus Terdeteksi Dekati Indonesia, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
BMKG Sebut Beberapa Fenomena Atmosfer Aktif Periode Nataru Picu Potensi Intensitas Curah Hujan
BMKG Pantau Pergerakan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia, Minta Warga Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu Waspadai Cuaca Ekstrem
BMKG Peringatkan Hujan Lebat Berpontensi Mengguyur Sejumlah Daerah Imbas Bibit Siklon Tropis 91S, Waspada!
BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Berpontensi di Sumbar Hingga 13 Desember, Waspada Banjir Bandang dan Longsor