KONTEKS.CO.ID - Konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus bergulir.
Kali ini, kubu Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa mereka menolak usulan percepatan muktamar, yang sebelumnya disebut sebagai solusi untuk meredakan perselisihan.
Menurut mereka, muktamar tetap harus berlangsung sesuai jadwal, yakni Januari 2027, sebagaimana diputuskan sebelumnya.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBNU, Amin Said Husni, yang baru saja dilantik.
Ia mengatakan seluruh jajaran tanfidziyah pendukung Yahya sudah sepakat bahwa percepatan muktamar bukan jalan keluar.
Amin menilai waktu satu tahun menjelang muktamar sangat cukup untuk persiapan. “Satu tahun itu enggak lama,” ujarnya saat ditemui di Kantor PBNU, Selasa, 2 Desember 2025.
Bagi NU, muktamar merupakan forum tertinggi yang digelar setiap lima tahun dan menjadi satu-satunya wadah resmi pergantian kepemimpinan.
Baca Juga: 18 Wakil Indonesia Siap Tancap Gas di Guwahati Masters 2025, Dejan Bernadine Jadi Sorotan Utama
Terakhir, forum ini berlangsung pada Desember 2021. Karena itu, Amin menekankan bahwa pihaknya lebih memilih jalur islah atau rekonsiliasi guna meredakan ketegangan yang sedang melanda PBNU.
Amin berharap jajaran Syuriyah selaku lembaga pengarah dan pengawas organisasi dapat menerima usulan tersebut.
“Kami ingin kegaduhan ini mereda dan semua bersatu menyiapkan muktamar dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Dua Sikap Berseberangan, Konflik PBNU Terus Berjalan
Sementara itu, dari kubu Syuriyah, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar menyatakan siap menggelar rapat pleno atau muktamar dalam waktu dekat.
Artikel Terkait
Gus Yahya Mengupayakan Islah, Tolak Pencopotan sebagai Ketua Umum PBNU
Respons Konflik, Para Kiai Sepuh NU Desak Pihak yang Bertikai Islah dan Setop Berpolemik di PBNU
Gus Yahya Siap Islah dengan Rais Aam Miftachul Akhyar: PBNU Cari Jalan Damai di Tengah Konflik Internal yang Memanas
Mahfud MD Sedih Lihat PBNU Saling Pecat: Susah ke Depan jika Tak Segera Islah
Mahfud MD Sebut Akar Konflik Internal PBNU Gegara Tambang: Saya Rindu NU Taat Ulama, Tak Rebutan Proyek!