KONTEKS.CO.ID - Direktif Keselamatan untuk penerbangan pesawat Airbus A320 yang dikeluarkan Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) tidak datang begitu saja.
Tindakan EASA ini terkait dengan insiden yang dialami JetBlue A320 pada 30 Oktober 2025.
Menurut publikasi penerbangan AeroTime, pesawat tersebut mengalami gangguan saat terbang.
Baca Juga: 38 Pesawat Airbus A320 di Indonesia Dikandangkan, Jadwal Penerbangan Domestik Terancam Kacau
Hal itu digambarkan kru sebagai masalah kendali penerbangan ketika melintas di ketinggian FL350 sekitar 70 mil laut barat daya Tampa, Florida.
Pesawat turun cepat ke 20 ribu kaki dan kemudian dialihkan untuk pendaratan pencegahan di Tampa.
Penilaian awal Airbus mengarah pada kemungkinan kerusakan unit ELAC atau Aileron Elevator (ELAC) sebagai faktor yang berkontribusi.
Baca Juga: Gangguan Perangkat Lunak, Indonesia Hentikan Operasional 38 Pesawat Airbus A320
Aileron dan elevator adalah dua permukaan kendali utama pesawat yang bekerja pada sumbu yang berbeda.
Aileron mengendalikan gerakan roll (memutar pesawat untuk berbelok) di sepanjang sumbu longitudinal.
Sementara elevator mengendalikan gerakan pitch (naik turunnya hidung pesawat) di sekitar sumbu lateral.
Baca Juga: Temuan Keramik China Abad 10 di Gunung Tangkil Ungkap Jalur Perdagangan
Aileron terletak di ujung belakang sayap dan bergerak berlawanan arah.
Sedangkan elevator terletak di stabilizer horizontal di ekor dan bergerak bersamaan untuk mengatur gerakan naik atau turun.
Artikel Terkait
Belasan Personel TNI AU Tuntaskan Pelatihan Pemeliharaan Pesawat Airbus A-400M di Spanyol
Tuntaskan Pelatihan, 4 Perwira Penerbang TNI AU Siap Terbangkan Airbus A-400M
Intip Kecanggihan Airbus A400M, Pesawat Militer Raksasa Baru Indonesia
Mengenal Spesifikasi Airbus A-400M TNI AU, Pesawat Kargo Militer Terbesar dan Terkuat Sejagad!