Menko PMK menambahkan bahwa situasi cuaca ekstrem membuat penyaluran bantuan menghadapi kendala, namun seluruh tim kementerian/lembaga sudah dikerahkan ke lapangan.
Ia menambahkan bahwa sebagian bantuan akan dikirim melalui jalur udara karena akses darat banyak yang terputus.
“Kita tidak bisa mengirim bantuan melalui infrastruktur darat dan menunggu sampai ini selesai,” ujar Pratikno.
Baca Juga: Gempa Bumi Dangkal Magnitudo 6,3 Goyang Simeulue Aceh, BMKG Ungkap Penyebabnya
RTM dilakukan merespons rangkaian bencana hidrometeorologi basah akibat cuaca ekstrem yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak Senin, 24 November 2025.
Situasi tersebut menjadi fokus pembahasan yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta unsur kementerian/lembaga terkait.***
Artikel Terkait
Warga Ceritakan Kepanikan Gempa Magnitudo 6,6 di Simeulue
Update Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Sumut: 43 Orang Meninggal, 88 Masih Hilang
Longsor dan Banjir Bandang Terjang Humbang Hasundutan, 5 Orang Meninggal dan 4 Orang Hilang
Banjir Terjang Kota Padang Renggut 4 Jiwa dan Rusak Sejumlah Rumah
Gempa 6,5 Magnitudo Simeulue, 12 Orang Luka-Luka dan Sejumlah Bangunan Roboh