• Senin, 22 Desember 2025

Jejak Kepemilikan IMIP hingga Mayoritas Saham Dikuasai Investor China

Photo Author
- Kamis, 27 November 2025 | 20:19 WIB
Bandara IMIP. (imip.co.id)
Bandara IMIP. (imip.co.id)

 

KONTEKS.CO.ID - Bandara khusus PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) berada di Desa Fatufia, Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dan beroperasi di dalam kawasan industri PT IMIP.

Meski melayani penerbangan domestik, operasional bandara ini erat kaitannya dengan kepemilikan dan pengelolaan kawasan industri nikel yang besar.

PT IMIP sendiri berdiri sejak 19 September 2013 dengan area konsesi sekitar 2.000 hektare. Perusahaan ini bukan sekadar pengelola kawasan industri biasa.

IMIP menampung belasan entitas yang memproduksi nickel pig iron, stainless steel, carbon steel, ferrochrome, hingga bahan baku baterai listrik, menjadikannya rantai industri nikel terintegrasi terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga: Gus Irfan Lantik Pejabat Baru Kementerian Haji dan Umrah, Mantan Raja OTT Jadi Dirjen

Mayoritas Saham IMIP Dikuasai Investor China

Berdasarkan catatan resmi, pemegang saham terbesar PT IMIP adalah Shanghai Decent Investment Group dengan porsi 49,69 persen.

Perusahaan ini merupakan anak usaha Tsingshan Holding Group, produsen baja dan nikel raksasa asal China yang masuk ke Indonesia sejak 2009.

Tsingshan juga mengelola anak usaha lain seperti PT Tsingshan Steel Indonesia dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS), yang memiliki smelter dan fasilitas produksi nikel terintegrasi di kawasan Morowali.

Selain Shanghai Decent Investment, kepemilikan PT IMIP juga dibagi dengan PT Sulawesi Mining Investment (25%) dan PT Bintang Delapan Investama (25,31%).

Menariknya, Bintang Delapan Investama juga memiliki afiliasi dengan Grup Tsingshan, menegaskan dominasi investor China di kawasan ini.

Baca Juga: Kasasi Mario Dandy Ditolak MA, Vonis 18 Tahun Bui dan Restitusi Rp25 Miliar Tetap Berlaku

Kawasan industri ini bukan hanya pusat produksi nikel; Tsingshan juga membangun pembangkit listrik, fasilitas smelter, dan infrastruktur pendukung lain untuk mendukung operasional skala besar.

Beberapa smelter bahkan sempat menjadi sorotan media internasional akibat insiden kecelakaan pada 2023 yang menewaskan pekerja.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X