• Senin, 22 Desember 2025

Densus 88 Anti-Teror: Anak Broken Home, Korban Bullying Mudah Direkrut Jadi Teroris

Photo Author
- Selasa, 18 November 2025 | 19:45 WIB
Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, memberikan keterangan kepada wartawan terkait perekrutan anak menjadi teroris secara online. (Foto: Mabes Polri)
Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, memberikan keterangan kepada wartawan terkait perekrutan anak menjadi teroris secara online. (Foto: Mabes Polri)

Baca Juga: Indibiz Ajak UKM Ikut Program Pahlawan Digital Masa Kini

Anak yang teridentifikasi sebagai korban, kata Mayndra, mendapat penanganan Kementerian PPPA, KPAI, Kemensos, dan lembaga lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kerentanan anak dipengaruhi banyak faktor.

“Antara lain, bullying, broken home, kurang perhatian keluarga, mencari identitas diri, marginalisasi sosial, minimnya literasi digital serta pemahaman agama,” sebutnya.

Densus 88 telah mengamankan lima tersangka perekrut yang berperan mengendalikan komunikasi kelompok melalui media sosial.

Baca Juga: Ini Respons Dewas KPK Soal Pengaduan Penyidik Karena Enggan Panggil Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Jalan

“Di grup media sosial itu lima orang dewasa telah ditangkap,” klaim Trunoyudo.

Kelima tersangka yang ditangkap yaitu FW alias YT, 47m dari Medan; LM, 23, dari Banggai; PP alias BMS, 37, dari Sleman; MSPO, 18, dari Tegal; dan JJS alias BS, 19, dari Agam.

Mereka diduga berperan melakukan perekrutan serta memengaruhi anak-anak untuk mau bergabung dengan jaringan terorisme dan mendorong aksi teror. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X