“Atas perintah dan titah Sri Susuhunan Paku Buwono XIII, saya naik takhta menjadi Raja Keraton Surakarta Hadiningrat,” ujar Purbaya dalam pernyataannya.
Menurut kakak tertuanya, GKR Timoer, ikrar itu dilakukan untuk menghindari kekosongan kepemimpinan.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,4 Hantam Sulawesi Utara, BMKG Sebut Berpusat di Melonguane
Namun, Maha Menteri Keraton, KGPAA Tedjowulan, menilai suksesi mestinya menunggu hingga 40 hari masa duka dan melalui koordinasi dengan pemerintah.
Kronologi Lengkap Perebutan Gelar PB XIV
2 November 2025 — PB XIII Wafat
PB XIII berpulang akibat komplikasi. Keluarga besar menyatakan kondisi beliau sudah lama menurun.
5 November 2025 — Purbaya Nyatakan Diri PB XIV
Di pemakaman Imogiri, Purbaya mengukuhkan diri sebagai raja. Pernyataan ini segera memicu perdebatan internal.
12 November 2025 — Undangan Jumeneng Dalem Beredar
Baca Juga: Diantar Prabowo Sampai Lanud Halim, Raja Abdullah II Pulang ke Yordania Pakai Baret Merah Maroon
Surat undangan penobatan PB XIV versi Purbaya beredar luas dan ditandatangani GKR Timoer sebagai ketua panitia.
13 November 2025 — Hangabehi Dinobatkan Sebagai PB XIV Versi Keluarga Besar
Dua hari sebelum jumeneng dalem, keluarga besar Keraton Solo justru menobatkan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV dalam rapat yang difasilitasi Tedjowulan.
Menurut GKR Gusti Moeng, paugeran mengatur bahwa bila tidak ada permaisuri, pewaris adalah anak laki-laki tertua.***
Artikel Terkait
Suhu Panas Keraton Solo Punya Raja Kembar, Purboyo dan Hangabehi: Adu Kuat Putra Mahkota vs Putra Tertua
Kronologi dan Awal Konflik: Pengukuhan Putra Mahkota hingga Perebutan Takhta PB XIV di Keraton Solo
Awal Konflik Keraton Solo Memanas: Penetapan Putra Mahkota Dipersoalkan, KGPH Mangkubumi Diubah Jadi Hangabehi
Jadwal dan Rute Kirab Jumenengan PB XIV Gusti Purbaya: Ikuti Prosesi Sakral Keraton Solo 15 November 2025
Berebut Tahta Keraton Solo, Penobatan Gusti Purbaya Jadi Raja Undang Sri Sultan Hingga Jokowi