KONTEKS.CO.ID - Suasana rapat Komisi XII DPR RI mendadak memanas saat Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melontarkan teguran keras kepada bawahannya, Direktur Jenderal Penegakan Hukum atau Dirjen Gakkum Kementerian ESDM, Rilke Jeffri Huwae.
Peristiwa itu terjadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 11 November 2025.
Dalam rapat tersebut, Bahlil menyoroti kinerja Rilke yang dianggap belum menunjukkan tindakan nyata dalam memberantas tambang ilegal di Indonesia.
Baca Juga: Target Tinggi PBSI plus Uji Konsistensi Atlet Muda di Kumamoto Masters dan Australia Open 2025
“Pak Dirjen Gakkum mana? Komisi XII lagi uji nyali Bapak ini,” kata Bahlil dengan nada tinggi.
“Bapak jaksa atau bukan jaksa? Kalau nyali tidak ada, segera pertimbangkan. Saya enggak main-main, benar. Ini barang enggak ada urusan kita,” ujarnya sambil menunjuk ke arah Rilke di ruang rapat.
Pernyataan Bahlil itu sontak menarik perhatian anggota DPR yang hadir. Beberapa di antaranya bahkan terlihat mengangguk, seolah mendukung pernyataan sang menteri yang tengah naik pitam.
DPR Soroti Lambannya Penindakan Tambang Ilegal
Sebelum teguran Bahlil terlontar, anggota Komisi XII DPR dari Fraksi Gerindra, Muhammad Rohid, lebih dulu mengkritik Dirjen Gakkum.
Ia menilai belum ada gebrakan nyata dari jajaran Kementerian ESDM dalam menindak praktik tambang ilegal yang kian marak di berbagai daerah.
“Saya sampai hari ini dan banyak teman-teman juga melihat belum ada pergerakan dari Dirjen Gakkum sampai saat ini,” kata Rohid dalam interupsinya.
“Kami minta agar ke depan bisa lebih sering turun ke lapangan. Banyak sekali tambang ilegal di Indonesia.”
Baca Juga: Target Tinggi PBSI plus Uji Konsistensi Atlet Muda di Kumamoto Masters dan Australia Open 2025
Artikel Terkait
Bahlil Semprot SPBU Swasta: Jangan Halangi Program Etanol yang Ciptakan Lapangan Kerja Petani
Bahlil Lahaladia Menteri Terburuk Versi Celios, SOKSI: Kredibilitas Politik Partai Golkar Tercederai?
Bahlil Langsung Turun Tangan Respons BBM Pertalite Bikin Motor Brebet di Malang
Ketika Bahlil Doakan Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional, 32 Tahun Menjabat Bawa Indonesia Jadi 'Macan Asia'
Ray Rangkuti Kritik Pujian Bahlil untuk Soeharto: Jangan Tukar Luka HAM dengan Julukan 'Macan Asia'