KONTEKS.CO.ID - Upaya pemerintah untuk meningkatkan serapan komoditas lokal dan menciptakan lapangan kerja bagi petani jagung, tebu, dan singkong melalui program campuran etanol pada BBM, mendapat tantangan dari pengusaha SPBU swasta.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menuding ada SPBU swasta yang menolak base fuel Pertamina dengan alasan campuran etanol tidak bagus.
Bahlil membantah keras alasan ini. Ia menegaskan bahwa etanol adalah bahan yang lumrah dipakai di seluruh dunia, bahkan dengan campuran lebih tinggi seperti E30 di India dan E85 di Amerika. Menurutnya, alasan penolakan itu tidak berdasar.
Baca Juga: SIAGA 98: Tak Sulit Bagi KPK Bongkar Korupsi Whoosh dan Curigai Jokwi Terlibat Hingga Level Teknis
"Jadi sangat tidak benar kalau ada diskusi-diskusi oleh berbagai kelompok yang mengatakan bahwa etanol ini barang yang tidak bagus," kata Bahlil dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Selasa, 28 Oktober 2025.
Bahlil menegaskan bahwa program ini bukan sekadar soal energi, tetapi memiliki dampak ekonomi langsung yang besar bagi masyarakat di daerah.
"Etanol ini bahan bakunya dari jagung, tebu, singkong dan ini tidak only sekedar untuk mempertahankan energi kita, tapi juga menciptakan lapangan kerja dan instrumen pertumbuhan yang bisa kita lakukan di daerah-daerah,” ujar Bahlil.
Baca Juga: Pantai Kelingking Tak Lagi 'Perawan', Rangka Lift Kaca di Tebing Ikonik Nusa Penida Tuai Kecaman
Karena menyangkut hajat hidup petani lokal, Bahlil secara terbuka memperingatkan SPBU swasta agar tidak memaksakan kehendak.
Ia mengisyaratkan bahwa pemerintah mengetahui motif sebenarnya di balik penolakan tersebut.
"Jangan swasta memaksakan kehendak gitu loh. Apalagi SPBU-SPBU ini kan. Jangan dikira kita tidak paham, seperti orang Papua bilang, adek kau baru mau tulis, kakak sudah baca,” ungkapnya.***
Artikel Terkait
Bahlil Tegaskan Aturan Impor BBM untuk SPBU Swasta: Negara Hukum, Bukan Tanpa Tujuan
Paksa SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, CBA: Bahlil Diduga Jadi Calo
Sesuai Arahan, AMPI Segera Cabut Laporan Polisi Terkait Meme Hina Bahlil
Chery Jelaskan Dampak BBM Etanol 10 Persen di Komponen Mesin Mobil, Benarkah Merusak?
Bahlil Sebut Tukin ESDM 2026 Naik 100 Persen, Purbaya: Tunggu Perintah Presiden!