Namun di luar istana, perdebatan tentang sosok Soeharto antara "pahlawan pembangunan" dan "arsitek represi" terus bergema, menandai bahwa pengakuan sejarah tak selalu sejalan dengan memori kolektif bangsa.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan sepuluh tokoh bangsa sebagai Pahlawan Nasional Tahun 2025, sebagaimana tercantum dalam surat dari Sekretaris Militer Presiden bernomor R-184/KSN/SM/GT.02.00/11/2025 tertanggal 6 November 2025.
Dalam daftar yang ditandatangani Mayjen TNI Kosasih, S.E., ada nama-nama besar yang sebelumnya memang sudah ramai dibicarakan. Ada Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta aktivis buruh Marsinah.
Selain itu ada nama KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Mbah Kholil yang merupakan ulama besar Indonesia yang berasal dari Bangkalan, Madura, Jawa Timur, yang termasuk penerima gelar kehormatan tertinggi bagi warga negara yang berjasa besar bagi Indonesia.
Berikut daftar lengkap penerima gelar Pahlawan Nasional 2025:
1. K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) – Jawa Timur
2. Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto – Jawa Tengah
3. Marsinah – Jawa Timur
4. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja – Jawa Barat
5. Hajjah Rahmah El Yunusiyyah – Sumatera Barat
6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo – Jawa Tengah
7. Sultan Muhammad Salahuddin – Nusa Tenggara Barat
8. Syaikhona Muhammad Kholil – Jawa Timur
9. Tuan Rondahaim Saragih – Sumatera Utara
Artikel Terkait
Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto Dinilai Merusak Hukum
10 Tokoh Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional 2025, Termasuk Soeharto, Gus Dur, Marsinah dan Syaikhona Kholil Bangkalan
Aktivis 98: Soeharto Simbol Pembungkaman dan Keserakahan Kekuasaan, Tak Layak Diangkat Pahlawan Nasional
Prabowo Resmi Tetapkan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Jasanya
Jika Soeharto Pahlawan Nasional, Bagaimana dengan Mahasiswa yang Gugur di Trisakti dan Semanggi?