“Kalau Soeharto bisa disebut pahlawan, lalu bagaimana dengan para mahasiswa yang gugur di Trisakti, Semanggi, dan banyak tempat lain? Apakah mereka hanya akan menjadi catatan kaki dalam sejarah bangsa ini?” tanya Indro dengan nada getir.
Menutup pernyataannya, Indro menegaskan bahwa reformasi bukan sekadar peristiwa politik, tetapi amanat moral yang harus dijaga.
“Mengangkat Soeharto sebagai pahlawan nasional adalah bentuk kemunduran sejarah. Ini pengkhianatan terhadap kebenaran, keadilan, dan cita-cita reformasi. Kami tidak akan diam menghadapi kebohongan yang dibungkus penghargaan,” demikian Indro.***
Artikel Terkait
YLBHI Nilai Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Berbahaya, Khianati Roformasi, Sakiti Korban, dan Kaburkan Sejarah
Ray Rangkuti Kritik Pujian Bahlil untuk Soeharto: Jangan Tukar Luka HAM dengan Julukan 'Macan Asia'
Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Labrak Tiga Aturan dan Putusan MA
Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Soeharto Dinilai Merusak Hukum
10 Tokoh Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional 2025, Termasuk Soeharto, Gus Dur, Marsinah dan Syaikhona Kholil Bangkalan