Mengenal Rudal BrahMos yang Akan Dibeli Indonesia, Simbol Kemitraan Strategis India–Rusia

KONTEKS.CO.ID – Rudal jelajah supersonik BrahMos merupakan salah satu simbol keberhasilan kerja sama pertahanan antara India dan Rusia.

Sistem senjata ini dikembangkan melalui usaha patungan antara Defence Research and Development Organisation (DRDO) dari India dan NPO Mashinostroyenia dari Rusia.

Perjalanan proyek BrahMos dimulai pada 12 Februari 1998, saat kedua negara menandatangani Inter-Governmental Agreement (IGA) di Moskow.

Baca Juga: LBH Medan Dedak Polisi Usut Tuntas Penyebab Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro, Ketua Majelis Perkara Korupsi Proyek Jalan Sumut

Dari kesepakatan itu lahirlah perusahaan BrahMos Aerospace, yang bertugas merancang, mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan sistem rudal jelajah BrahMos.

Nama “BrahMos” berasal dari gabungan dua sungai besar di masing-masing negara, yaitu Sungai Brahmaputra di India dan Sungai Moskva di Rusia.

Perusahaan ini didirikan dengan modal dasar USD300 juta dolar AS, dengan porsi kepemilikan 50,5 persen untuk India dan 49,5 persen Rusia.

Baca Juga: Luis Enrique: PSG Kalah karena Banyak Beri 'Hadiah' untuk Bayern Munchen

Kolaborasi teknis antara DRDO dan NPO Mashinostroyenia melahirkan inovasi besar.

DRDO berpengalaman dalam pengembangan sistem navigasi inersial, perangkat lunak misi, dan peluncur bergerak untuk rudal Prithvi dan Agni.

Sementara, pihak Rusia membawa keunggulan teknologi mesin ramjet serta sistem peluncuran dan wahana luar angkasa.

Baca Juga: Pentingnya Istirahat dan Relaksasi, Kunci Kesehatan Fisik dan Mental Optimal

Hasil perpaduan kemampuan ini adalah lahirnya BrahMos, yaitu rudal jelajah supersonik dengan kecepatan hingga tiga kali kecepatan suara.

Rudal ini mampu diluncurkan dari darat, laut, dan udara, menjadikannya salah satu sistem senjata paling serbaguna di dunia.