“Belum ada raja yang disepakati. Saya akan menjalankan fungsi sementara sampai penetapan resmi dilakukan,” katanya.
Perbedaan pandangan ini menunjukkan dinamika yang kerap muncul di balik keagungan tradisi.
Di tengah suasana duka, Keraton Surakarta kembali menjadi saksi perjalanan panjang menjaga warisan budaya dan kesinambungan kepemimpinan yang sarat makna.***
Artikel Terkait
KGPAA Hamangkunegoro Gantikan PB XIII, Ini Kontroversi di Balik Penetapan Pewaris Takhta
Kehidupan Putri Keraton Solo Usai PB XIII Wafat, GRAj Putri Purnaningrum Tuai Sorotan karena Nikah dengan Pria Nonbangsawan
Prosesi Pemakaman Raja PB XIII di Imogiri Mulai Rabu 5 November 2025: Transit Jenazah di Loji Gandrung
Memorial PB XIII, Raja Penyatu Keraton Solo: Warisan Sejarah, Badai Suksesi, dan Dualisme Takhta
Jelang Pemakaman PB XIII, Liang Lahad Mulai Digali dan Prosesi Tandu di Imogiri
Jalur Kirab Pemakaman PB XIII ke Imogiri, Prosesi Sakral Dimulai Pagi Ini