KONTEKS.CO.ID - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Hyundai menunjukkan minat kuat untuk ikut dalam proyek mobil nasional Indonesia.
Produsen mobil asal Korea Selatan itu disebut tertarik bekerja sama dalam pengembangan kendaraan nasional.
Program itu menjadi salah satu target prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Masa Depan Pasokan Bensin Shell Masih Gelap Usai Gagal Capai Kesepakatan dengan Pertamina
Airlangga menyampaikan hal itu pada Jumat 31 Oktober 2025 di tengah kunjungan Presiden Prabowo ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT APEC di Gyeongju.
Pertemuan Airlangga dengan para pengusaha Korea, termasuk Presiden Hyundai Motors Sung Kim berlangsung sehari sebelum kedatangan Prabowo.
Menurut Airlangga, diskusi dengan Hyundai berjalan positif dan mengarah pada potensi kemitraan konkret.
Baca Juga: KPK Sita Pabrik dan Pipa Gas Terkait Korupsi Jual-Beli Gas PGN Rugikan Negara 15 Juta Dolar AS
“Hyundai telah menunjukkan minat yang kuat untuk berpartisipasi dalam proyek pengembangan mobil nasional yang sedang digarap pemerintah,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan industri otomotif di Asia Tenggara.
Hyundai diketahui telah memiliki pabrik perakitan di Cikarang.
Baca Juga: Perjalanan Panjang Onadio Leonardo Alias Onad: Musik, Film, dan Kehidupan Pribadi
Selain itu juga membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara bersama LG Energy Solution dan Indonesia Battery Corporation (IBC) di Karawang.
Pemerintah juga mencatat ketertarikan Hyundai dalam pengembangan mobil berbasis hidrogen.
Artikel Terkait
Imigrasi AS Gerebek Pabrik Hyundai di Georgia, Seorang WNI Ikut Ditangkap
Hyundai Siapkan ‘Truk’ Berukuran Sedang Sebelum 2030, Geruduk Pasar Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner?
Diduga dari Duit Panas Korupsi CSR BI-OJK, KPK Sita Mobil Hyundai Palisade dari Teman Wanita Legislator Heri Gunawan
Hyundai EO Resmi Mengaspal, Jarak Tempuh 540 Km Dibanderol Murah: Rp200 Jutaan
Viral Video Mobil Berlogo BGN Dipakai Angkut Babi, Ternyata Milik Yayasan Belum Terverifikasi