KONTEKS.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah isu gentar mengusut kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh masih berproses.
Bantahan itu disampaikan Juru Bicara KPK Budi Prasetyo merespons pihaknya takut mengusut proyek di era Presiden RI ke-7, Joko Widodo atau Jokowi itu.
"Penyelidikan perkara ini, saat ini masih terus berprogres,” kata Budi kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, menukil Antara, Kamis, 30 Oktober 2025.
Baca Juga: Harvey Moeis Dijebloskan ke Lapas Cibinong Usai Mahkamah Agung Tolak Kasasi Kasus Korupsi Timah
Komisi antirasuah menyebut, kini masih mencari bukti-bukti serta petunjuk dugaan mark up proyek Whoosh.
"Nanti tentu kami akan sampaikan secara berkala seperti apa perkembangannya karena memang setiap penanganan perkara di KPK, kami selalu update kepada publik sebagai salah satu bentuk transparansi kami,” kata Budi.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK mengatakan, pihaknya mulai usut dugaan mark up anggaran proyek pembangunan infrastruktur kereta cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh.
“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” kata Asep kepada wartawan di Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.
Namun, Asep belum bersedia menyampaikan lebih detail perkara tersebut karena penyelidikan yang dilakukan lembaga antirasuap bersifat tertutup.
Ikhwal dugaan penggelembungan (markup) anggaran Whoosh sempat disampaikan mantan Menkopolhukam, Mahfud MD, melalui akun siniarnya di YouTube-nya.
Baca Juga: Cegah Proyek Mandek, Purbaya Siapkan Pinjaman Jangka Pendek dan Panjang untuk Pemda
Mahfud menyebut biaya pembangunan inftastruktur Whoosh di Indonesia senilai US$52 juta per kilometer (km). Sedangkan perhitungan pihak China hanya sekitar US$17-18 juta.
Menurut Mahfud, diduga terjadi penggelembungan sebanyak 3 kali kipat. "Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana?" ucap dia.***
Artikel Terkait
Projo Tegas Dukung Jokowi Soal Proyek Whoosh, Budi Arie: Bila Ada Pelanggaran, Proses Hukum Jalan Terus
Budi Arie Bela Jokowi: Utang Whoosh Bisa Diselesaikan Tanpa Bebani APBN, Bisa Diatur, Proyek Tetap Untung
513 SDM KAI Sap Ambil Alih Tugas Tenaga Ahli China Operasikan dan Rawat Kereta Cepat Whoosh
Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Anggota DPR Singgung Keseriusan dan Keberanian KPK
Prabowo Desak Purbaya dan Danantara Kompak Urus Utang Whoosh: Pertimbangkan Perpanjangan Pinjaman