• Senin, 22 Desember 2025

Projo Tegas Dukung Jokowi Soal Proyek Whoosh, Budi Arie: Bila Ada Pelanggaran, Proses Hukum Jalan Terus

Photo Author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 17:26 WIB
Sikap Projo soal Kereta Cepat Whoosh. (Instagram @budiariesetiadi)
Sikap Projo soal Kereta Cepat Whoosh. (Instagram @budiariesetiadi)

 

KONTEKS.CO.ID - Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi, menegaskan komitmennya terhadap penegakan hukum dalam dugaan penyimpangan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).

Ia menyebut, siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran harus bertanggung jawab di hadapan hukum.

“Kalau ada permasalahan hukum, silakan diproses. Pihak-pihak yang bertanggung jawab harus bertanggung jawab,” kata Budi Arie di Kantor DPP Projo, Jakarta pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Baca Juga: Soal Isu Titip Pejabat ke Kapolri, Prabowo: Dari Ratusan Ribu, Cuma Dua Tiga Orang, Boleh Dong

Budi Arie Dukung Proses Hukum Proyek Whoosh

Budi Arie Setiadi menegaskan proyek Whoosh merupakan lompatan strategis bagi pembangunan nasional dan transformasi transportasi publik di Indonesia.

“Whoosh itu adalah program strategis yang membawa konsekuensi perubahan luar biasa bagi bangsa. Ini transformasi, ini percepatan,” ucap Budi.

Ia menambahkan, proyek tersebut tidak semata soal keuntungan ekonomi, tapi juga memberikan manfaat sosial dan lingkungan yang signifikan.

“Program Whoosh itu penting untuk jangka panjang. Kalau ada problem dalam pengadaan atau pelaksanaan proyek, silakan diproses hukum. Tapi kami yakin program ini bukan hanya soal profit, tetapi juga benefit,” tegasnya.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Kaji Ulang Penurunan Tarif PPN Jadi 8 Persen: Lagi Pikirkan Dampaknya

Budi menilai manfaat Whoosh sudah dirasakan masyarakat, mulai dari penurunan emisi karbon hingga meningkatnya aktivitas ekonomi di sekitar jalur kereta cepat.

“Kamu lihat, gas emisi berkurang, terus kemanfaatan sosialnya juga meningkat. Pertumbuhan di sekitar wilayah Whoosh nyata,” jelasnya.

Ia bahkan berharap proyek kereta cepat bisa diteruskan hingga Surabaya, agar dampak ekonominya makin luas.

“Kalau Jakarta–Surabaya jadi, daya ungkit ekonomi Jawa bisa naik tiga kali lipat,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X