KONTEKS.CO.ID – Politisi PDIP Guntur Romli sebut ada tujuan politik tertentu di balik ngototnya Menteri Kebudayaan Fadli Zon ingin memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada mantan Presiden Soeharto.
"Kita memang menangkap ada tujuan politik tertentu," kata Guntur Romli dalam diskusi bertajuk "Pro-Kontra Gelar Pahlawan: Kejar Tayang?" Secara daring pada Minggu, 26 Oktober 2025.
Menurut dia, tujuannya adalah meninggikan nama Orde Baru (Orba) serta menjadikan gaya kepemimpinannya sebagai panutan di masa depan.
Adapun gaya kepemimpinan dimaksud Guntur Romli, yakni sistem politik sentralistik dan otoriter sebagaimana masa Orba.
Lebih lanjut Guntur Romli menyampaikan, ngototnya Fadli Zon ingin menobatkan Soeharto ini mengundang kecurigaan publik.
"Kita juga perlu bertanya-tanya, kenapa kok nama Soeharto ini mau dipaksakan menjadi pahlawan?" ujarnya.
Ia menegaskan, sikap publik atau masyarakat dari dahulu sudah jelas, yakni beberapa kali menentang ketika nama Soeharto diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.
"Nama Soeharto kan sudah sering diusulkan dan selalu tertolak oleh masyarakat. [Pengusulan ulang ini] menjadi kontroversi," ujarnya.
Baca Juga: Ada Nama Soeharto hingga Marsinah, Sidang Penentuan 40 Calon Pahlawan Nasional Digelar Besok
Atas dasar itu, kata Guntur Romli, publik atau masyarakat harus mewaspadai tentang kembali adanya rencana menjadikan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional ini.
"Kita harus mewaspadai hal ini," ucapnya dalam diskusi gelaran Lingkar Diskusi Indonesia (LIDI) ini.***
Artikel Terkait
Darmizal Sebut Pernyataan Titiek Soeharto Justru 'Early Warning' bagi Pengganggu Prabowo-Gibran
Ada Nama Soeharto hingga Marsinah, Sidang Penentuan 40 Calon Pahlawan Nasional Digelar Besok
Daftar 40 Calon Pahlawan Nasional dari Kemensos ke Fadli Zon: Ada Soeharto, Gus Dur, HB Jassin hingga Marsinah
Ubedilah Badrun: Soeharto Tak Memenuhi Syarat Jadi Pahlawan Nasional
Fadli Zon Ngotot Soeharto Penuhi Kriteria Jadi Pahlawan Nasional