• Minggu, 21 Desember 2025

Hasil Survei Publik Puas Kinerja Gibran Dinilai Khianati Nurani dan Akal Sehat

Photo Author
- Kamis, 23 Oktober 2025 | 14:37 WIB
Wapres Gibran Rakabuming Raka. (KONTEKS.CO.ID/Dok. Kemenpora)
Wapres Gibran Rakabuming Raka. (KONTEKS.CO.ID/Dok. Kemenpora)
 
KONTEKS.CO.ID – Pengamat Sosial Politik (Sospol), Dr. Okky Madasari, menilai hasil survei bahwa mayoritas publik puas terhadap kinerja Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka merupakan pengkhianatan terhadap nurani dan akal sehat.
 
"Kita mungkin patut pertanyakan ya," kata Okky dilansir dari siniar Forum Keadilan Tv di Jakarta pada Kamis, 23 Oktober 2025.
 
Okky menilai bahwa hasil sigi dari lembaga survei tertentu menempatkan angka kepuasan publik terhadap Gibran di atas 70 persen adalah ironi.
 
 
"Tinggi sekali gitu, dari mana ya, kita bisa mempertanyakan kinerja apanya dari Gibran yang dia lakukan?" ucapnya.
 
Lantas kalau misalnya hasil survei ini karena Gibran sering meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), lanjut Okky, ini juga tidak masuk akal.
 
"Kan bukan Gibran juga yang melakukan MBG itu," tandasnya.
 
 
Kemudian jika angka kepuasan itu dilihat dari pidatonya Gibran, kata Okky, ini juga tidak logis dengan korelasi angka kepuasan tersebut.
 
"Kan dia [Gibran] juga enggak pernah pidato," ucapnya.
 
Okky lebih lanjut menyampaikan, jika publik merasa puas karena Gibran membagi-bagikan susu saat meninjau pelaksanaan MBG, itu juga tidak masuk akal.
 
 
"Dari bagi-bagi susu lalu 70 koma sekian persen orang menyatakan puas. Nah, di situ saja kita kan bisa ada ironi, ada ketidaksinkronan, ada ketidaklogisan," ujarnya.
 
Okky mengaku tidak mendapatkan korelasi yang dilakukan Gibran dengan tingginya angka kepuasan yang dirasakan publik dalam setahun menjabat wapres. 
 
 
"Saya pernah menonton secara serius apa yang dia bicarakan. Saat bicara AI misalnya, tapi saya juga tidak merasa bahwa dia paham," katanya.
 
Okky mengungkapkan, demikian pula ketika Gibran berbicara tentang bonus demografi di YouTube. "Juga tidak dalam konteks dia memahami itu," ucapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X