• Senin, 22 Desember 2025

Bayang Jokowi di Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Media Panen Puji, Warganet Mencaci

Photo Author
- Kamis, 23 Oktober 2025 | 12:21 WIB
Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih sulit lepas dari bayang Jokowi (Foto: Instagram/@jokowi)
Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih sulit lepas dari bayang Jokowi (Foto: Instagram/@jokowi)

KONTEKS.CO.ID - Setahun pascadilantik, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menunjukkan dua wajah berbeda di ruang publik.

Analisis Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia bersama Binokluar mengungkapkan bahwa pemberitaan di media arus utama didominasi citra positif, sementara percakapan warganet di media sosial justru ramai dengan kritik dan sentimen negatif.

Dalam riset berbasis Artificial Intelligence (AI) itu, peneliti menelusuri isu seputar politik, demokrasi, dan kinerja pemerintahan di media siber, cetak, elektronik, serta media sosial (X, Facebook, Instagram, YouTube, TikTok) selama 21 Oktober 2024-21 Oktober 2025.

Baca Juga: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Sektor Pariwisata Meroket, Kunjungan Wisman Tembus 14,8 Juta Orang

Hasilnya, terdapat 573.979 pemberitaan di media mainstream tentang politik dan demokrasi. Dari jumlah itu, 80 persen bernada positif, 2 persen netral, dan 18 persen negatif. Citra positif ini dianggap sejalan dengan narasi keberhasilan program pemerintah dan kebijakan populis yang mendongkrak kepuasan publik.

Bayang Jokowi di Pemerintahan Baru

Sepuluh tokoh paling banyak diberitakan antara lain Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, Joko Widodo, Listyo Sigit Prabowo, Bahlil Lahadalia, Megawati Soekarnoputri, Prasetyo Hadi, Budi Gunawan, Teddy Indra Wijaya, dan Erick Thohir.

"Meski Prabowo dan Jokowi menempati posisi teratas dalam pemberitaan negatif, keduanya juga meraih eksposur positif yang tinggi. Menariknya, kuatnya perbincangan tentang Joko Widodo menunjukkan bahwa pengaruhnya belum benar-benar berakhir," ungkap Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati dalam siaran persnya, Kamis, 23 Oktober 2025.

"Banyak pihak menilai bayang-bayang politik Jokowi masih kental dalam pemerintahan baru dan bahkan dianggap mengancam independensi demokrasi," tambah Neni.

Neni menambahan, dalam riset ini, publik juga menyoroti kekhawatiran soal politik dinasti, potensi otoritarianisme, dan isu pemakzulan Gibran Rakabuming, yang mencerminkan kegelisahan terhadap arah demokrasi.

Baca Juga: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Gagal Penuhi Harapan, Elektabilitas Anjlok Signifikan

Kritik juga muncul terhadap dugaan intervensi Jokowi melalui menteri-menteri loyalisnya yang dianggap mengaburkan batas antara masa lalu dan masa kini kekuasaan.

Media Sosial: Ruang Kritik dan Ketidakpercayaan

Berbeda dengan media arus utama, percakapan publik di media sosial lebih keras dan sinis. Dari lima platform besar yang dianalisis, mayoritas percakapan didominasi sentimen negatif terhadap pemerintah. Berikut hasil analisisnya:

X (Twitter): 66.485 percakapan — 42 persen positif, 14 persen netral, 44 persen negatif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X