• Minggu, 21 Desember 2025

Mendagri Tito Jelaskan Dana Pemda Rp233 Triliun Mengendap di Bank: Penyebab dan Faktor Utamanya

Photo Author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 20:45 WIB
Kata Mendagri Tito soal dana Pemda Rp233 T mengendap di Bank. (Instagram @titokarnavian)
Kata Mendagri Tito soal dana Pemda Rp233 T mengendap di Bank. (Instagram @titokarnavian)

 

KONTEKS.CO.ID - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, membeberkan alasan besar dana pemerintah daerah atau Pemda yang masih mengendap di perbankan.

Berdasarkan data Bank Indonesia, total dana yang parkir mencapai Rp233,97 triliun, bukan sekadar jumlah nominal, tetapi akibat dari berbagai faktor yang memengaruhi realisasi belanja daerah.

Rincian Dana Pemda Rp233 T di Bank

Dari total Rp233,97 triliun, Rp178 triliun berada dalam bentuk giro, Rp48 triliun berupa deposito, dan tabungan sekitar Rp7,43 triliun.

Dana paling banyak dimiliki kabupaten mencapai Rp134,26 triliun, provinsi Rp60,20 triliun, dan kota Rp39,51 triliun.

Baca Juga: Prabowo Fokus Tekan Pengangguran RI 2025: Strategi Kabinet ala Tim Sepak Bola dan Pelajaran dari Jerman

Sembilan Faktor Penyebab Dana Pemda Mengendap di Bank

Tito memaparkan setidaknya sembilan faktor mengapa dana Pemda mengendap di bank dengan jumlah tinggi.

  1. Penyesuaian kebijakan Inpres No.1/2025 terkait efisiensi yang memengaruhi APBD.
  2. Penyesuaian visi-misi kepala daerah terpilih yang berdampak pada program baru.
  3. Hambatan administratif dalam belanja barang/jasa, belanja modal, bantuan sosial, dan subsidi.
  4. Adaptasi katalog elektronik versi 6 yang belum sepenuhnya dikuasai pemda.
  5. Pengadaan belanja modal fisik rata-rata baru dimulai kuartal II–III.
  6. Kecenderungan realisasi tinggi di akhir tahun karena pengajuan pembayaran pihak ketiga ditunda.
  7. Keterlambatan K/L menetapkan petunjuk teknis DAK.
  8. Pengadaan tanah bersamaan dengan pekerjaan fisik yang proses sertifikasinya belum rampung.
  9. Pembayaran iuran BPJS memerlukan rekonsiliasi data sebelum dicairkan.

Baca Juga: Ekonomi RI Tumbuh Tertinggi di Dunia, Prabowo Puji Jokowi dan Purbaya Sukses Jaga Inflasi Tetap Rendah

Provinsi DKI Jakarta tercatat memiliki simpanan pemda tertinggi, Rp14,68 triliun per September 2025.

Sedangkan Sulawesi Barat paling rendah, Rp150 miliar. Untuk kabupaten, Bojonegoro memimpin dengan Rp3,6 triliun, dan kota Banjarbaru Rp5,16 triliun.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X