• Senin, 22 Desember 2025

Kelompok Pengawas AS Kritik Percakapan Trump dan Prabowo Soal Pertemuan dengan Eric

Photo Author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 17:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto saat berbicara dengan Presiden Donald Trump usai jumpa pers KTT Perdamaian Gaza. (BPMI Setpres)
Presiden Prabowo Subianto saat berbicara dengan Presiden Donald Trump usai jumpa pers KTT Perdamaian Gaza. (BPMI Setpres)

KONTEKS.CO.ID – Kelompok pengawas etika pemerintahan di Amerika Serikat mengkritik Presiden Donald Trump karena membicarakan pertemuan antara putranya, Eric Trump, dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dalam forum resmi KTT Perdamaian Gaza, belum lama ini.

“Tidak normal bagi seorang presiden membicarakan pertemuan antara putranya yang menjalankan bisnis yang masih dimiliki dan menghasilkan keuntungan bagi presiden, dengan kepala negara lain,” kata kelompok pengawas Citizens for Responsibility and Ethics in Washington (CREW), dalam pernyataan resminya.

Pernyataan itu muncul setelah rekaman “hot mic” antara Trump dan Prabowo tersebar luas di media sosial.

Baca Juga: Rembuk Rakyat Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Masih Disandera Masa Lalu

Dalam rekaman tersebut, Prabowo terdengar meminta agar bisa bertemu dengan Eric Trump, putra presiden yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Eksekutif Trump Organization.

Itu adalah perusahaan keluarga yang memiliki proyek bisnis besar di Indonesia.

Permintaan itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat etika pemerintahan AS.

Baca Juga: Eric Trump Buka Suara Soal Namanya Disebut Prabowo Ingin Bertemu

Sebab, Trump Organization masih dimiliki keluarga presiden dan mendapat keuntungan langsung dari berbagai proyek luar negeri, termasuk dua proyek properti mewah di Lido, Jawa Barat, dan Bali.

Dalam wawancara terpisah dengan Real America’s Voice, Erick Trump membenarkan perusahaannya memang memiliki dua proyek besar di Indonesia sejak 2014 dan 2015, bekerja sama dengan mitra lokal.

“Saya punya dua proyek di Indonesia. Lapangan golf yang luar biasa di dekat Jakarta dan satu hotel di Bali. Saya belum pernah bertemu Presiden Prabowo,” katanya.

Baca Juga: Spanyol Minat Investasi di Indonesia, Incar Pasar Eropa Lewat Pabrik Baru

Erick juga menegaskan dirinya tidak terlibat dalam urusan politik Indonesia.

Namun ia mengaku terkejut karena Prabowo mengenali namanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X