• Minggu, 21 Desember 2025

Daftar Lengkap Wilayah RI yang Terpanggang Cuaca Panas seperti Neraka,

Photo Author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 15:05 WIB
BMKG menjelaskan penyebab fenomena cuaca panas dalam beberapa hari terakhir. (Foto: Canva/@grapix)
BMKG menjelaskan penyebab fenomena cuaca panas dalam beberapa hari terakhir. (Foto: Canva/@grapix)

KONTEKS.CO.ID – Beberapa hari terakhir cuaca di Ibu Kota Jakarta panasnya luar biasa. Banyak warga yang berkeluh-kesah terkait cuaca tak bersahabat ini di media sosial.

Menurut Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Andri Ramdhani, merujuk hasil pengamatan BMKG pada 14 Oktober kemarin, suhu maksimum di Tanah Air mencapai 34-37 derajat Celsius.

Sejumlah wilayah yang mencatat suhu maksimum 35-37 derajat antara lain, Kalimantan, Papua, Jawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Pendaftaran PPG Calon Guru 2025 Resmi Dibuka! Cek Jurusan, Syarat, dan Jadwal Lengkapnya di Sini

"Sepanjang tanggal 12 hingga 14 Oktober 2025, pengamatan suhu udara maksimum di berbagai stasiun BMKG memperlihatkan sebaran suhu di atas 35 derajat celcius secara luas di seluruh wilayah Indonesia," ungkap Andri Ramdhani, mengutip Kamis 16 Oktober 2025.

Daerah yang paling sering diterpa suhu tinggi mencakup sebagian Nusa Tenggara, Jawa bagian Barat hingga Timur, Kalimantan bagian Barat dan Tengah, Sulawesi bagian Selatan dan Tenggara, juga sejumlah wilayah di Papua.

Di tanggal 12 Oktober 2025, suhu tertinggi tercatat 36,8 derajat celcius di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat; Kupang, NTT; dan Majalengka, Jawa Barat.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Presiden Prabowo yang Usir Keponakan Saat Sodorkan Proyek: Cari Usaha Lain

Lalu tanggal 13 Oktober suhu sedikit menurun menjadi 36,6 derajat celcius di Kawasan Sabu Barat (NTT).

Tetapi melonjak lagi pada 14 Oktober. Saat itu suhu maksimum naik menjadi 37,6 derajat celcius di Majalengka, Jawa Barat, dan Boven Digoel, Papua.

Konsistensi tingginya suhu di banyak wilayah memperlihatkan kondisi cuaca panas persisten, didukung dominasi massa udara kering serta minimnya tutupan awan.

"Cuaca panas yang dirasakan di sejumlah wilayah Indonesia dalam periode beberapa hari terakhir dipicu beberapa faktor meteorologis. Misalnya, posisi gerak semu Matahari yang pada bulan Oktober sudah berada sedikit di selatan ekuator,” ungkapnya.

Baca Juga: MAKI Apresiasi Kejagung Sebut Antam, Adaro, Vale, PAMA, dan 9 Perusahaan Lainnya Nikmat Solar Haram Pertamina

"Kondisi itu membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan mendapatkan penyinaran matahari yang lebih intens sehingga suhu udara terasa lebih tinggi, terutama pada siang hari," papar Andri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X