Ia lantas menyimpulkan, Jokowi menggunakan jeda waktu tersebut untuk merancang pertemuan demi kepentingan pencitraan politik.
“Informasi yang saya dapat dia (Jokowi) ada di rumah. Cuma dia minta waktu sampai jam 13.00 WIB agar mendesain pertemuan ini untuk kepentingan Jokowi, dan media,” kata dia.
“Kemudian media datang, terus dengan gayanya didramatisir cium tangan segala macam, sehingga terkesan kedatangan Abu Bakar Ba’asyir sebuah dukungan atau sandaran kultural yang diberikan Jokowi di tengah dia sedang kehilangan dari kelompok politik yang formal,” tambahnya.
Baca Juga: Mantan Intel BIN Sebut Kedatangan Jokowi ke Prabowo seperti Debt Collector: Pemimpin Tak Punya Malu!
Sri Radjasa bahkan menyebut langkah ini sebagai bentuk manipulasi simbolik untuk mengamankan citra politik Jokowi yang tengah mengalami tekanan. Ia menyebut narasi dukungan sengaja dibangun dari sebuah pertemuan yang sejatinya merupakan teguran.
“Jadi jelas ini rekayasa. Kembali lagi Jokowi melakukan kebohongan-kebohongan publik. Kenapa dia enggak terima pada saat itu?” cetusnya.***
Artikel Terkait
Prof Ikrar Nusa Bhakti Bocorkan 6 Poin Pertemuan Empat Mata Jokowi-Prabowo, di Antaranya Ijazah Palsu Hingga Megakorupsi
Enam Bocoran Pertemuan Prabowo-Jokowi, Prof Ikrar: Prabowo Akan Habisi Geng Solo dan Oligarki
Enam Bocoran Pertemuan Jokowi-Prabowo, Prof Ikrar: Reformasi Polri, Prabowo Tak Akan Pakai Tim Bentukan Listyo Sigit
Eks Anggota BIN Bongkar Isi Pertemuan Jokowi dan Abu Bakar Ba’asyir, Sengaja Direkayasa untuk Pencitraan Politik
Mantan Intel BIN Sebut Kedatangan Jokowi ke Prabowo seperti Debt Collector: Pemimpin Tak Punya Malu!