KONTEKS.CO.ID - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menanggapi laporan Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait adanya sebagian stok beras cadangan pemerintah (CBP) yang mengalami penurunan mutu.
Dalam laporan tersebut, tercatat sekitar 29,9 ribu ton beras mengalami kerusakan atau turun mutu dari total 4,2 juta ton stok beras yang dikelola pemerintah.
Menanggapi hal itu, Amran menilai bahwa porsi beras yang rusak sebenarnya sangat kecil dibandingkan total stok yang tersedia. Ia meminta publik untuk melihat keberhasilan produksi beras nasional secara keseluruhan.
“Ini menarik, dari 29.000 ton, misalnya katakanlah 30.000 ton. Dari 4,2 juta ton, itu hanya 0,071 persen. Dulu tidak ada rusak karena berasnya tidak ada, kurang,” ujar Amran di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2025.
Baca Juga: Presdir Acer Indonesia Kena Periksa Kejagun Terkait Korupsi Laptop Chromebook
Amran menjelaskan, saat ini pemerintah bahkan menambah kapasitas gudang karena tingginya volume stok beras nasional. Oleh sebab itu, ia berharap masyarakat juga menyoroti sisi positif dari peningkatan produksi tersebut.
“Sekarang ada rusak 0,071 persen ini yang disorot, tolong dong sorot yang 4 juta ton. Tidak mudah kita hasilkan dalam waktu setahun,” tegasnya.
Pembangunan Gudang Baru untuk Stok Nasional
Amran mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui anggaran Rp5 triliun untuk membangun gudang baru guna memperkuat sistem penyimpanan beras nasional.
Baca Juga: Menanti Pemerintah Menambah Kuota Program Magang Bergaji Menjadi 100.000 Peserta
“Bapak Presiden sudah memberi anggaran Rp5 triliun untuk membangun gudang pada Perum Bulog,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa untuk mengatasi kelebihan stok saat ini, Bulog masih harus menyewa gudang tambahandengan kapasitas hingga 1,2 juta ton.
Pemanfaatan Beras Rusak untuk Pakan Ternak
Lebih lanjut, Amran menjelaskan bahwa stok beras nasional masih aman karena dari total sekitar 3,7–3,8 juta ton beras, lebih dari 3 juta ton sudah terserap dan tersimpan dengan baik hingga enam bulan ke depan.
“Nah, 29 ribu ton beras (yang rusak) ini kita cek, kalau ini tidak layak, untuk pakan ternak. Itu kan tidak nol. Memang sekarang ada rusak 29 ribu ton karena berasnya 4,2 juta ton,” katanya.
Baca Juga: Kejagung Cecar Senior Sales Executive Pertamina International Shipping Soal Korupsi Minyak Mentah
Artikel Terkait
Bansos Beras 10 Kg Dianggap Kurang 'Nendang', DPR Minta Tambah Minyak Goreng, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi
Menkeu Purbaya Ancam Alihkan Anggaran MBG yang Tak Terserap ke Bansos Beras 10 Kg
Ketika Prabowo Pamer Kesuksesan Swasembada Beras di Forum PBB, Optimis RI Jadi Lumbung Pangan Dunia
Belajar dari Kasus Beras Langka dan MBG, Pengamat Ekonomi Minta Pemerintah Tunda Belanja Fiskal Jor-joran
BPS: Harga Beras di Bulan September 2025 Naik