Menteri Agama pada saat itu membentuk sebuah tim khusus untuk merumuskan ulang metode bimbingan perkawinan.
"Akhirnya terbentuklah tim itu yang anggotanya ada enam orang. Itu tuh orang yang konsen semua di psikologi dan hukum keluarga," ujar pak hakim, salah satu anggota pegawai KUA Menteng dalam video yang diunggah di kanal YouTube Trans7 Official, 29 September 2025.
Tujuan awalnya pun sebenarnya untuk mengubah metode bimbingan perkawinan yang kaku.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Biologis, Warga Korban Gempa Cianjur Dirikan 'Tenda Sakinah'
"Kan dulu bimbingan perkawinan itu metode pedagogik ya. Pedagogik ini waktunya terbatas dan kayak ceramah-ceramah," ujarnya.
Menurutnya, format lama tersebut kurang efektif. Untuk mengatasi kekakuan itulah, 'Tepuk Sakinah dirancang.
"Nah 'Tepuk Sakinah' sebenarnya ice breaking di dalam bimbingan perkawinan," tambahnya, seraya menegaskan bahwa fungsinya adalah sebagai pencair suasana, bukan solusi utama permasalahan rumah tangga.***
Artikel Terkait
Viral Menag Nasaruddin Umar Keseleo Lidah: Profesi Mulia, Kalau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Jadi Pedagang!
Nasaruddin Umar Minta Maaf, Sorotan Beralih ke Perbandingan Gaji Guru Indonesia dan Asia
Bukan Sekolah Umum, Menag Rekomendasikan Orang Tua Pilih Pesantren atau Madrasah untuk Pendidikan Anak-Anaknya
Pelototi Uang Zakat dan Sedekah Keagamaan Lainnya, Menag Usul Otoritas Khusus Selevel OJK
Ternyata Ini Tujuan Menag Usul Pembentukan Otoritas Khusus Dana Keagamaan Mirip OJK