KONTEKS.CO.ID - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mengusulkan pembentukan otoritas khusus yang mengawasi dan mengelola dana keagamaan lintas agama, mirip dengan fungsi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di sektor keuangan.
Hal itu dilontarkannya dalam Rapat Tingkat Menteri Perencanaan Kartu Kesejahteraan dan Kartu Usaha di Jakarta, Jumat, 26 September 2026.
“Kami mengusulkan adanya semacam otoritas khusus, semacam OJK bagi dana keagamaan, agar pengelolaan zakat, wakaf, maupun dana umat lainnya bisa lebih efektif dan aman,” ujar Nasaruddin.
Ia menjelaskan, potensi dana umat di Indonesia sangat besar. Data Baznas menunjukkan potensi zakat nasional mencapai Rp327 triliun per tahun, meski realisasinya baru sekitar Rp41 triliun.
Potensi wakaf ditaksir bernilai Rp2.000 triliun dalam bentuk aset, dengan potensi pengelolaan tahunan hingga Rp180 triliun. Ekonomi kurban bahkan menyumbang Rp28,2 triliun per tahun.
Selain itu, umat Hindu memiliki dana punia melalui 39 lembaga distribusi, umat Buddha dengan dana paramita, umat Kristen dengan praktik amal sosial, serta umat Katolik dengan amal kasih. Jika seluruh instrumen ini diakumulasikan, nilainya diperkirakan menembus Rp500 triliun per tahun.
“Dana umat ini langsung menyentuh masyarakat tanpa melalui birokrasi. Sayangnya, hingga kini belum tercatat resmi oleh BPS dan belum menjadi perhatian serius dalam kebijakan negara,” bebernya.
Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Sebut Literasi Jadi Kekuatan Bangsa, Pojok Baca Nahdliyin Jadi Teladan
Pria asal Bone, Sulawesi Selatan itu menilai potensi besar tersebut membutuhkan regulasi yang jelas serta sistem pengelolaan yang profesional, transparan, tidak terhambat birokrasi atau menimbulkan keraguan hukum.
Lebih lanjut dirinya menekankan perlunya sinergi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Bappenas dan Kementerian Keuangan, untuk mengoptimalkan peran dana umat dalam penanggulangan kemiskinan.
“Kalau dikelola dengan baik melalui otoritas khusus, dana umat akan menjadi kekuatan besar bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Jenguk Korban Ambruknya Bangunan Majelis Taklim di Bogor, Menag Serahkan Bantuan Rp150 Juta
KPK Dalami Barang Bukti yang Disita dari Rumah Eks Menag Yaqut ke Wasekjen GP Ansor
Terungkap, Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas Bikin SK Kuota Haji Tambahan Usai Dilobi Asosiasi
KPK Panggil Pejabat yang Pernah Jadi Anak Buah Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam Kasus Kuota Haji
Bukan Sekolah Umum, Menag Rekomendasikan Orang Tua Pilih Pesantren atau Madrasah untuk Pendidikan Anak-Anaknya