“Turun! Buang senjata, angkat tangan!” teriak pasukan Cakrabirawa tersebut.
Sukitman terpaksa menuruti perintah, meletakkan senjatanya, kemudian kedua tangannya diikat dan matanya ditutup dengan kain merah.
Baca Juga: BCA Error Sejak Senin Pagi, Manajemen Sebut Berangsur Normal tapi Bungkam Soal Penyebab Down
Nasib mujur masih berpihak ketika Sukitman berhasil melarikan diri dan melaporkan apa yang disaksikan, termasuk pembunuhan korban.
Informasi darinya membawa tim keamanan menemukan tumpukan tanah dan sampah pada 3 Oktober 1965.
Kondisi itu kemudian dicurigai sebagai tempat penguburan dan lokasi persisnya ada di kebun karet, Lubang Buaya.
Saat digali, tempat itu ternyata sebuah sumur tua.
Keesokan harinya, setelah ada laporan lanjutan mengenai kemungkinan besar keberadaan jenazah, Mayjen Soeharto datang langsung ke lokasi bersama pasukan RPKAD dan KKO-AL.
Dari situlah jasad para korban akhirnya ditemukan.***
Artikel Terkait
Peristiwa G30S PKI, Dampak Sosial dan Politik bagi Bangsa Indonesia
Tanggal 30 September Memperingati Beragam Hari Penting, Salah Satunya G30S PKI
Pesawat, Fiat, Hingga Limousine dalam Pelarian dan Misi Terakhir Tokoh G30S PKI DN Aidit
Ini Rencana Jenderal Ahmad Yani dan Keluarganya Jelang G30S PKI
Pengakuan Mengejutkan Leo Wattimena, Sepak Terjang Omar Dhani, dan Jejak AURI di Balik G30S PKI