Salah satunya adalah konversi Giuseppe Garibaldi menjadi platform UAV, khususnya untuk drone tempur Turki Bayraktar TB3.
Baca Juga: Telkom Perkenalkan Platform Digital Perkuat KDMP
Perusahaan lokal, Republikorp, juga menampilkan model kapal induk dengan dua island serta miniatur UAV di dek.
Sebelumnya, media Militarnyi melaporkan Indonesia telah membeli dua kapal tempur multifungsi kelas MPCS/PPA buatan Fincantieri yang sebelumnya digunakan Angkatan Laut Italia.
Pada 30 Januari 2025, kedua kapal tersebut yang semula bernama Marcantonio Colonna dan Ruggiero di Lauria diresmikan menjadi KRI Brawijaya (320) dan KRI Prabu Siliwangi (321).
Baca Juga: Update Keberadaan Riza Chalid, Interpol Polri: Lintasan Terakhir di Malaysia
Kedua kapal itu dibangun di galangan Fincantieri Riva Trigoso-Muggiano dan akan menjadi kapal tempur permukaan terbesar milik TNI AL.
Awalnya dibuat sebagai kapal kelima dan keenam kelas MPCS/PPA, keduanya dijual ke Indonesia dengan nilai sekitar 1,18 miliar euro atau sekitar Rp 23 triliun.***
Artikel Terkait
Kapal Induk Nuklir USS Nimitz Lewati Perairan Indonesia Tanpa 'Kulonuwun', TNI Kasih Respons Tegas
Berlayar Sejak 1976, Kapal Induk USS Nimitz Menuju Penugasan Terakhirnya ke Medan Perang Iran
Mimpi Prabowo Terwujud, PT PAL Bangun Kapal Induk Helikopter dan Drone Mulai Tahun 2027
Enam Minggu Perjalanan dari Italia, KRI Brawijaya Tiba di Indonesia, Ini Kapal Perang Canggih Terbaru TNI AL
TNI AL Ingin Akuisisi Kapal Induk Italia Giuseppe Garibaldi yang segera Pensiun