• Minggu, 21 Desember 2025

Eks Wakapolri Oegroseno: Jabat Kapolri Jangan Terlalu Lama, Nanti Jenuh!

Photo Author
- Senin, 15 September 2025 | 22:13 WIB
Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno (Foto: YouTube/Forum Keadilan TV)
Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno (Foto: YouTube/Forum Keadilan TV)

KONTEKS.CO.ID - Pemerintah berencana membentuk Komisi Reformasi Polri. Langkah itu disinyalir sebagai bentuk kekecewaan Presiden terhadap kinerja Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno tak menampik spekulasi itu, terlebih pascademo ricuh yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada Agustus 2025 lalu.

"Sepertinya dari beberapa kejadian, Presiden tentu tidak bisa bilang saya kecewa. Jadi, ya Presiden berharap segera ada pergantian," kata Oegroseno dalam podcast Forum Keadilan TV bertajuk 'Ajudan Presiden Tak Harus Jadi Kapolri' yang tayang pada Senin, 15 September 2025.

Baca Juga: Istana Sebut Pembentukan Tim Reformasi Polri Bukan untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo 

Oegro menambahkan, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sudah terbilang lama menjabat sebagai Kapolri, sehingga mungkin ada kejenuhan tersendiri.

"Kalau sudah cukup lama ada kejenuhan. Waktunya jadi Kapolri jangan terlalu lama, kalo lebih lama faktor kejenuhan pasti ada di situ," imbuhnya.

Lulusan Akademi Kepolisian 1978 yang berpengalaman dalam bidang reserse ini juga menyoroti kinerja Polri dalam kurun beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Eks Wakapolri Oegroseno: Calon Kapolri Jangan Dikunci Harus Bintang Tiga, Bintang Dua Juga Bisa Diusulkan!

Menurutnya, setelah reformasi pada 1998 setelah Polri berpisah dengan TNI (dulunya ABRI), Polri juga melakukan reformasi instrumen di bidang organisasi dan kultural.

Namun, reformasi tersebut sepertinya tidak melembaga sehingga masih saja terjadi penyimpangan yang terjadi pada anggota di lapangan, yang tidak sejalan dengan fungsi pengayom dan pelindung masyarakat.

"Nah mungkin sekarang banyak terjadi refromasi kultural yang belum melembaga. Padahal Kapolri sebelumnya arahnya membangun trust (kepercayaan) masyarakat. Bagi saya, setiap pergantian Kapolri sekarang punya jargon sendiri, seperti promoter lah atau presisi. Sehingga kalau ada pergantian Kapolri tidak begitu, jadi seolah-olah kurang elegan," sebutnya.

Mantan Kapolda Sulawesi Tengah ini berujar bahwa terhitung sejak tahun 1946 sudah ada 25 Kapolri di Indonesia. Di antaranya Raden Said Soekanto yang menjabat posisi itu hampir 14 tahun. Tren masa jabatan Kapolri terlalu lama seperti itu sejatinya tidak perlu dijalankan.

Baca Juga: Oegroseno: Ajudan Presiden Tak Harus Jadi Kapolri, tapi yang Berprestasi di Lapangan

"Jangan sampai ambil calon Kapolri yang usianya masih cukup lama (pensiun), nanti ngunci senior di bawahnya yang belum sempat jadi Kapolri. Harusnya yang berprestasi betul itulah yang dijadikan Kapolri. Internal lah yang lebih tahu itu," ujar Oegro.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X