• Minggu, 21 Desember 2025

Pemecatan Kompol Cosmas Harusnya Tak Bikin Pati Polri Aman

Photo Author
- Jumat, 5 September 2025 | 14:39 WIB
Kompol Cosmas Kaju Gae atau Kompol K saat menjalani sidang etik Komisi Kode Etik Profesi Polri Divisi Profesi dan Pengamanan atau Propam di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta Selatan. (Tangkapan layar X.com)
Kompol Cosmas Kaju Gae atau Kompol K saat menjalani sidang etik Komisi Kode Etik Profesi Polri Divisi Profesi dan Pengamanan atau Propam di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta Selatan. (Tangkapan layar X.com)

KONTEKS.CO.ID – Pemecatan Komandan Batalyon C Resimen IV Pasukan Pelopor Korps Brimob, Kompol Cosmas Kaju Gae, sebagai anggota Polri seharusnya tidak membuat para perwira tinggi (Pati) Polri aman.

"Dalam kasus ini harusnya ada yang bertanggung jawab. Bukan hanya Kompol Cosmas Kaju Gae yang dipecat," ujar Selamat Ginting, Analis Politik dan Militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta dalam sinear Forum Keadilan Tv dikutip pada Jumat, 5 September 2025.

Menurut Selamat, tidak adanya perwira tinggi yang dimintai tanggung jawab, atau hanya sampai perwira menengah yang dimintai tanggung jawab adalah tidak adil.

Baca Juga: Kompol Cosmas Kaju Gae Dapat Dukungan Besar, 150 Ribu Warga Teken Petisi Tolak Pemecatan

"Menurut saya, ini nanti otomatis kemudian menunjukkan bahwa oh perwira tinggi aman, sementara level komandan batalyon ke bawah siap-siap menanggung risiko," katanya.

Ia menilai hal seperti itu enggak bagus. Ini seperti yang terjadi di kasus kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dan Bawaslu.

"Semuanya naik pangkat. Ini menurut saya kerapuhan di Kepolisian," katanya.

Lebih jauh Selamat menyampaikan, melindasnya rantis Brimob yang menewaskan driver ojol Affan Kurniawan, hanyalah salah satu elemen ketidakprofesionalan Polri dalam menangani aksi demonstrasi akhir Agustus kemarin.

Baca Juga: Sepak Terjang Kompol Kosmas K Gae, Perwira Brimob yang Dipecat karena Terlibat Rantis Lindas Affan Kurniawan

"Ini cara polisi tidak profesional memangani hal ini. Jadi menurut saya, juga harus diperiksa [para perwira tinggi]," katanya.

Ia menyebut para perwira tinggi Polri yang harus diperiksa terkait penanganan demo kemarin, yakni Kabaintelkam dan Kabaharkam Polri.

"Dia gagal mendeteksi itu. Mendeteksi bahwa demo 25 akan pecah, di 28, 29, 30 harusnya kan diantisipasi, di mana kerjanya?" kata dia.

Divpropam Polri juga harus memeriksa para kapolda yang daerahnya terdapat aksi demonstrasi, khsususnya yang berujung ricuh.

"Siapa atasan Kapolda, siapa atasan Kabaintel, Kabaharkam? Itu Kapolri. Salah satu tuntutan publik adalah Listyo Sigit Prabowo memang harus dicopot," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X