• Minggu, 21 Desember 2025

Menperin Agus Gumiwang Desak Tambahan Rp1,46 Triliun untuk Dorong 222 Program Industri 2026

Photo Author
- Rabu, 3 September 2025 | 18:00 WIB
Menperin Agus Gumiwang Desak Tambahan Rp1,46 Triliun untuk Dorong 222 Program Industri 2026. (Instagram/kemenperin_ri)
Menperin Agus Gumiwang Desak Tambahan Rp1,46 Triliun untuk Dorong 222 Program Industri 2026. (Instagram/kemenperin_ri)

KONTEKS.CO.ID - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita resmi mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp1,46 triliun untuk Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tahun 2026.

Usulan itu disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Dengan tambahan ini, pagu alokasi anggaran Kemenperin naik menjadi Rp3,96 triliun dari sebelumnya Rp2,5 triliun.

Baca Juga: Aksi di DPR, GMNI Tuntut Runtuhkan Ketidakadilan Struktural dan Wujudkan Keadilan Sosial

Menurut Agus, penambahan dana tersebut akan digunakan untuk membiayai 222 program strategis yang diyakini mampu mempercepat pertumbuhan industri nasional.

“Tambahan ini ditujukan untuk membiayai 222 kegiatan strategis yang dinilai dapat berdampak langsung pada pertumbuhan industri nasional,” ungkap Agus di hadapan anggota dewan mengutip, Rabu 3 September 2025.

Rincian Program Strategis Kemenperin

Agus memaparkan sejumlah program yang masuk dalam daftar prioritas pembiayaan.

Baca Juga: Saham Nestle Runtuh 2,5 Persen Usai CEO Laurent Freixe Dicopot Gara-gara Skandal Asmara, Investor Heboh Cari Kepastian

Beberapa di antaranya melibatkan proyek besar dengan nilai anggaran ratusan miliar rupiah.

Salah satunya adalah partisipasi Indonesia dalam pameran internasional INAPROM 2026 di Rusia yang diproyeksikan menelan biaya Rp202,5 miliar.

Selain itu, ada pengadaan peralatan laboratorium untuk mendukung penerapan SNI wajib sebesar Rp185 miliar.

Program lain yang tidak kalah penting meliputi:

Baca Juga: Diplomat Indonesia di KBRI Lima Tewas Ditembak Pembunuh Bayaran

  • Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan vokasi: Rp120,09 miliar
  • Hilirisasi sumber daya alam dan pengembangan industri prioritas: Rp113 miliar
  • Pengembangan industri kecil menengah (IKM) lewat sertifikasi teknologi, kemitraan, serta pembiayaan dan akses pasar: Rp107 miliar
  • Restrukturisasi mesin dan peralatan industri: Rp101,85 miliar
  • Pendidikan tinggi dan menengah vokasi industri: Rp76,25 miliar
  • Diklat vokasi sektor industri prioritas: Rp53,90 miliar

Menurut Agus, program-program tersebut dirancang tidak hanya untuk menopang daya saing industri dalam negeri, tetapi juga mendorong transformasi sektor manufaktur agar lebih adaptif terhadap perubahan global.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X