• Senin, 22 Desember 2025

Pengamat Intelijen Rildwan Habib: Intelijen dan Aparat Keamanan Gelagapan Tangani Demonstrasi dan Kerusuhan Agustus 2025

Photo Author
- Rabu, 3 September 2025 | 15:51 WIB
Demonstrasi di depan Gedung DPR diwarnai ricuh antara massa mahasiswa dan aparat keamanan. (Tangkapan layar X)
Demonstrasi di depan Gedung DPR diwarnai ricuh antara massa mahasiswa dan aparat keamanan. (Tangkapan layar X)

"Kami mengusulkan ada semacam protap evaluasi terhadap sistem krisis komunikasi. Ketika nanti terjadi krisis komunikasi, siapa yang akan di depan menjadi pusat juru bicara, Menkomdigi, Mbak Meutya, Mas Hasan Hasbi, PCO, atau siapa?" ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam teori intelijen ada empat kegagalan. Pertama, kegagalan mengumpulkan informasi. 

Dalam konteks demontrasi kemarin, apakah intelijen mendapatkan informasi dan data akan terjadi unjuk rasa dalam jumlah besar dan potensi ricuh.

Baca Juga: Menteri PU Dody Hanggodo Target Perbaikan Fasum Rusak Pascademo Ricuh Rampung 6 Bulan

"Kegagalan pengumpulan informasi. Jadi agen di lapangan enggak dapat info valid," ujarnya.

Kegagalan kedua adalah dalam menganalisa. "Jadi infonya sudah masuk ke analis, analisnya gagal menganalisa," katanya.

Adapun ketiga, kegagalan di pengguna atau user. Info dan analisnya sudah benar, lalu disampaikan kepada pimpinan.

Baca Juga: Pengamat Nilai Anomali Polri Beri TNI Porsi Besar Amankan Demonstrasi

"Sama pimpinan dianggap enggak relevan. Masuk ke laci. Abaikan saja," ujarnya.

Terakhir atau keempat, yakni kegagalan kontraintelijen. Ia menilai dari empat urutan tersebut, dalam memetakan aksi demonstrasi kemarin, semuanya gagal.

"Kegagalan satu terjadi, kegagalan dua terjadi, kegagalan tiga terjadi, kegagalan empat terjadi," katanya.***

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X