• Minggu, 21 Desember 2025

Kutuk Penembakan Diego Zidan Maulana, Tim Advokasi Alumni Unija Desak Komnas HAM Bentuk TPF

Photo Author
- Rabu, 3 September 2025 | 12:35 WIB
Tim advokasi ikatan alumni Unija desak Komnas bentuk tim pencari fakta (Foto: Pexels)
Tim advokasi ikatan alumni Unija desak Komnas bentuk tim pencari fakta (Foto: Pexels)

KONTEKS.CO.ID - Aksi unjuk rasa yang digelar pada 25-30 Agustus 2025 telah memakan ratusan korban, salah satunya termasuk Diego Zidan Maulana yang menjadi korban penembakan diduga oleh aparat kepolisian pada saat melakukan aksi di depan Mako Brimob, Kwitang pada Jumat 29 Agustus 2025.

Situasi semakin memanas dan meningkatkan eskalasi peserta aksi demontrasi akibat jatuhnya korban meninggal dunia yakni almarhum Affan Kurniawan.

Diego Zidan bersama teman mahasiswa Universitas Jakarta, turut menjadi peserta aksi di depan Mako Brimob Kwitang.

Bergabung dengan massa aksi tuntutan atas hak-hak rakyat serta meminta pertanggungjawaban atas insiden meninggalnya almarhum Affan Kurniawan yang saat itu kondisinya masih kondusif.

Baca Juga: Peluru Karet Tembus dan Pecah di Dada Diego Zidan Maulana, Nyawa Mahasiswa Unija Itu Dipertaruhkan di Meja Operasi RSCM

Terdapat kelompok yang melakukan tindakan anarkis dan telah ditangani oleh aparat keamanan.

Chaos tidak dapat dihindari karena situasi memanas, Insiden memilukan ini bermula saat peserta aksi dipukul mundur dan terjadi chaos pada Jumat sore, aparat yang bertugas melepaskan gas air mata.

"Namun, pada pukul 18.30 WIB kericuhan mulai terjadi saat polisi secara membabi buta mulai menembaki demonstran dengan gas air mata," terang Tim Advokasi Alumni Unija, dalam siaran persnya, Rabu, 3 September 2025.

Kondisi semakin tidak terkendali, di mana rombongan Zidan terpisah. Saat ia sedang mencari dua teman lainnya untuk pulang, tanpa sadar Zidan sudah tertembak peluru di bagian tengah dada. Selang beberapa menit kemudian darah Zidane mulai membasahi baju yang ia kenakan.

Zidan langsung dilarikan rumah sakit kramat namun tidak dapat ditangani dan dirujuk ke IGD RSCM Jakarta Pusat untuk mendapatkan pertolongan pertama dan harus dilakukan ‘operasi pengangkatan peluru ’ yang pecah dan bersarang di rongga dada Zidan.

Baca Juga: Operasi Hampir 3 Jam, Pecahan Peluru Karet Berhasil Diangkat dari Dada Diego Zidan Maulana: Tertembak saat Demo di Mako Brimob Kwitang

"Peristiwa ini menunjukkan muramnya wajah demokrasi di Indonesia, saat rakyat menyampaikan bentuk kekecewaan terhadap aparatur penegak hukum justru dibalas dengan represifitas aparat keamanan dalam bentuk kekerasan," tuturnya.

Atas dasar pelanggaran HAM dalam bentuk penembakan yang telah terjadi kepada Zidan, tim mendesak Kapolri bertanggung jawab atas penembakan yang terjadi menuntut pelaku penembakan yang diduga dari aparat kepolisian untuk diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X