KONTEKS.CO.ID – Mahasiswa Universitas Jakarta (Unija), Diego Zidan Maulana, tengah berjuang di meja operasi setelah ditembak peluru karet oleh aparat saat demo di Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.
Operasi yang dilakukan tim dokter RSCM diperkirakan berjalan 1-2 jam. “Tadi dioperasi mulai pukul setengah sepuluh malam, sampai sekarang (pukul 23.15 WIB) belum selesai tindakan operasinya,” ungkap Sahabati Dahlia, Ketua Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Jakarta kepada Konteks, Jumat 29 Agustus 2025 malam.
Menurut tim dokter RSCM, Diego Zidan Maulana harus segera menjalani operasi. Sebab peluru karet sudah bisa di dalam dan juga membuat tulangnya pecah.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: Masuk Semifinal, Putri KW Pastikan RI Dapat Medali
Tim dokter khawatir jika tidak segera diambil tindakan operasi bisa menyebabkan infeksi yang semakin membahayakan keselamatan mahasiswa semester 3 Fakultas lmu Sosial dan Politik Unija ini.
Sebelumnya dikabarkan mahasiswa Unija yang juga kader PMII terkena tembakan peluru karet saat melakukan demo di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat 29 Agustus 2025 malam.
Kabar ini dikonfirmasi Sahabati Dahlia, Ketua Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Unija. “Betul (tertembak peluru karet). Korban saat ini sedang dioperasi mas,” kata Dahlia melalui pesan elektroniknya kepada Konteks di Jakarta, Jumat malam.
Baca Juga: Cara Aman Redakan Perih Gas Air Mata, Jangan Tertipu Mitos Odol: Sesat Logika!
Namun ia belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait kronologis dan nama mahasiswa Unija yang tertembak peluru karet.
Pasukan Brimob Lakukan Penyisiran di Kwitang
Sekadar informasi, massa terus bertahan menggelar aksi demo di depan Mako Brimob Kwitang hingga Jumat malam.
Kondisi ini memaksa anggota Brimob bergerak melakukan penyisiran membersihkan massa dari kawasan. Laporan di lapangan menyebut mereka bergerak menyisir area sekitar demo sekitar pukul 19.30 WIB.
Personel satuan elite Polri itu melakukan penyisiran dengan berjalan kaki dari kawasan Tugu Tani menuju Senen. Tak lupa mereka membawa tameng dan pentungan dengan dukungan iringan kendaraan taktis atau rantis. ***
Artikel Terkait
Beredar Surat KPID DKI Larang Media Eksploitasi Kekerasan dalam Liputan Demo
Gegara Demo Sejak Jumat Pagi, Sarinah Umumkan Tutup Lebih Awal
Demonstran Masih Bertahan Hingga Malam, Bahkan Sempat Jebol Pagar DPR
Kecam Aksi Represif Polisi Lindas Driver Ojol dengan Rantis Brimob, Aktivis GMNI se-Indonesia Tuntut Keadilan: Salah Satunya Pecat Kapolri!
JK Imbau Semua Pihak Menahan Diri dan Kondusif