• Minggu, 21 Desember 2025

Verifikasi Fakta, Komnas HAM Kumpulkan Rekaman CCTV Kasus Affan Kurniawan,

Photo Author
- Rabu, 3 September 2025 | 10:39 WIB
Zulkifli, ayah Affan Kurniawan, berharap tak jatuh lagi korban dalam aksi demo seperti anaknya. (X.com dari halte ke halte)
Zulkifli, ayah Affan Kurniawan, berharap tak jatuh lagi korban dalam aksi demo seperti anaknya. (X.com dari halte ke halte)

KONTEKS.CO.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mulai mengumpulkan rekaman kamera pengawas (CCTV) terkait peristiwa meninggalnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online yang ditabrak dan dilindas kendaraan rantis Brimob saat aksi unjuk rasa di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada 28 Agustus 2025.

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Saurlin P. Siagian, menyebut langkah ini penting agar seluruh fakta peristiwa dapat diungkap secara terang benderang.

“Kami menyurati secara resmi berbagai instansi yang ada di sepanjang jalan untuk mendapatkan rekaman CCTV, baik sebelum kejadian, saat kejadian, maupun setelah kejadian,” ujar Saurlin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 2 September 2025.

Baca Juga: Sobat Riza Chalid, Irawan Prakoso Masuk Daftar Cekal Usai Tiga Kali Mangkir Saksi Kasus TPPU

Menurutnya, bukti visual dari kamera pengawas sangat krusial untuk memastikan kronologi yang melibatkan kendaraan taktis milik Korps Brimob Polri.

Saurlin juga menyinggung soal beredarnya potongan video di media sosial. Komnas HAM juga akan melakukan verifikasi dengan forensik digital.

“Potongan-potongan fakta yang beredar ini mesti kita verifikasi, termasuk video yang katanya ada dorongan. Itu perlu dipastikan secara forensik digital, apakah benar terjadi atau hasil editing,” katanya.

Baca Juga: Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, dan Nafa Urbach Disebut Teror untuk DPR

Ajak Publik Serahkan Bukti

Komnas HAM juga membuka pintu bagi masyarakat untuk menyerahkan bukti tambahan berupa video, foto, maupun kesaksian langsung dari lokasi kejadian.

“Dengan sangat terbuka kami akan menerimanya. Informasi dari warga akan sangat membantu,” kata Saurlin.

Selain itu, Komnas HAM turut berupaya memperoleh data komunikasi internal aparat kepolisianyang berada di dalam kendaraan taktis saat insiden.

Baca Juga: Pengamat Nilai Anomali Polri Beri TNI Porsi Besar Amankan Demonstrasi

Menurut Saurlin, percakapan aparat sebelum, saat, dan sesudah kejadian bisa menjadi kunci dalam mengurai fakta di lapangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X