• Senin, 22 Desember 2025

Guru Besar Unair Warning Prabowo: Pecat Kapolri atau Dilengserkan Rakyat yang Super-Kecewa dari Kursi Presiden

Photo Author
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 15:26 WIB
Prof Henri Subiakto, Guru Besar FISIP Universitas Airlangga yang mendesak Presiden Prabowo Subianto agar pecat Kapolri.   (UNAIR)
Prof Henri Subiakto, Guru Besar FISIP Universitas Airlangga yang mendesak Presiden Prabowo Subianto agar pecat Kapolri. (UNAIR)

Baca Juga: Boniface Batal, AC Milan Selangkah Lagi Dapatkan Christopher Nkunku 

“Sementara elite politik nggak paham pada apa yang dirasa kaum muda yang sensitif pada isu sosial. Isu kesenjangan, ketidakadilan dan pengangguran. Lebih sensitif lagi dengan tindakan aparat yang melakukan kekerasan,” katanya.

Kekecewaan Rakyat Sudah Memuncak

Masyarakat muak melihat elite politik yang lekat dengan hidup mewah dan penyalahgunaan kekuasaan. Mereka juga muak melihat polisi yang arogan dan represif dan melakukan kekerasan. Inilah yang menambah akumulasi kemarahan yang bisa menggerakkan demo-demo yang lebih masif

Mereka sudah frustrasi dengan manipulasi politik. Frustrasi dengan kesulitan ekonomi. Frustrasi dengan arogansi politisi. Ditambah makin frustrasi saat menyaksikan arogansi polisi.

“Hal itu mematangkan keadaan. Memanasi daun kering yang siap terbakar. Sementara Presiden Prabowo masih jauh dari sensitivitas pada keadaan ini. Masih terkesan bertindak business as usual,” kritik Henry.

Baca Juga: Kejagung Tangkap Buronan Perkara Tindak Pidana Perbankan Denda Rp10 Miliar 

Dia menyoroti Presiden Prabowo yang mengabaikan kemarahan, kekesalan dan frustrasi rakyat. Kesannya meremehkan demonstrasi yang begitu mudah menarik ribuan massa.

“Meremehkan kesalahan kecil yang dilakukan aparat. Hingga ada yang meninggal secara dramatis dilindas mobil rantis. Ini bisa jadi pemicu yang sangat berbahaya. Bisa jadi titik awal demo demo besar yang lebih masif. Khususnya jika kekesalan dan kemarahan rakyat tak mendapat respons dengan tepat oleh presiden,” tandasnya.

Untuk itu, dia menyarankan Prabowo agar jangan sampai memberikan pernyataan yang terkesan meremehkan kemarahan rakyat.

Sekawang waktunya Prabowo berani melakukan tindakan besar yakni mengganti Kapolri yang jelas jelas gagal meredam kekerasan. “Kapolri harus diganti karena dialah yg bertanggung jawab atas kerja anak buahnya yang gagal menangani demo secara memadahi,” desaknya lagi.

Baca Juga: Kabar Terbaru Korupsi Mesin EDC BRI, Penyidik KPK Dalami Aliran Uang Haram Elvizar

Ia meminta jangan biarkan daun kering yang siap terbakar ini benar-benar membakar apa saja yang bisa terbakar. Jangan biarkan rakyat yang sudah marah melampiaskan kemarahannya pada apa saja yang merepresentasikan pemerintah dan penguasa.

“Sekarang semua tergantung Prabowo. Akankah masih asyik dengan lingkungan kecilnya yang penuh puja-puji dengan data data yang membuat terlena, atau bersedia melihat lebih luas keadaan masyarakat yang sudah marah. Keadaan yang berpotensi memburuk dengan berbagai kemungkinan,” tandasnya.

Dia menegaskan, jika Prabowo tak berani mengambil Tindakan tegas mengganti Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, maka keadaan ke depannya sulit diprediksi.

“Bisa jadi perubahannya justru menyasar ke Prabowo sendiri. Dia benar-benar bisa diturunkan seperti skenario yang dikhawatirkan banyak orang. Wake up Prabowo!” pungkasnya. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X