• Senin, 22 Desember 2025

Hendri Satrio Desak Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Uya Kuya Mundur Demi Redam Gejolak

Photo Author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 10:51 WIB
Hendri Satrio minta empat politikus mundur: Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Uya Kuya. (Instagram @ekopatriosuper/nafaurbach/ahmadsahroni88)
Hendri Satrio minta empat politikus mundur: Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Uya Kuya. (Instagram @ekopatriosuper/nafaurbach/ahmadsahroni88)

KONTEKS.CO.ID- Pengamat komunikasi politik, Hendri Satrio, menilai empat anggota DPR RI yaitu Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Nafa Urbach, dan Uya Kuya sebaiknya segera mempertimbangkan mundur dari jabatannya.

Menurutnya, langkah itu bisa menjadi jalan keluar untuk meredam gejolak di masyarakat.

Hendri menilai, komunikasi publik yang dilakukan keempat politikus tersebut justru ikut memicu kerusuhan dalam aksi demonstrasi di berbagai wilayah belakangan ini.

Baca Juga: Mako Haram Diserang! Polisi Diminta Tembak Perusuh dengan Peluru Karet Jika Paksa Masuk, Kapolri: Listyo Sigit Siap Dicopot

“Kini nasionalisme mereka diuji. Mereka harusnya mendengarkan rakyat dengan mundur dari kursi mereka, atau selamanya akan terus terjadi situasi seperti saat ini, aksi di mana-mana,” ujar Hendri dalam siaran pers pada Minggu, 31 Agustus 2025.

Nasionalisme Diuji di Tengah Gejolak

Pendiri lembaga survei Kedai Kopi itu menegaskan, mundurnya keempat anggota DPR tersebut akan menunjukkan bentuk empati terhadap masyarakat. Ia menilai, pernyataan Sahroni hingga Uya Kuya sebelumnya meresahkan publik dan memperkeruh suasana.

“Pilihannya tinggal mundur mendengarkan rakyat, atau bertahan sampai situasinya makin panas dan parah,” tegas Hendri.

Ia menilai situasi yang terjadi adalah bukti kegagalan komunikasi publik para pejabat yang membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menurun.

Baca Juga: Rumah Nafa Urbach Dijarah Massa usai Drama Politik Berujung Ricuh: Polisi Turun Tangan Amankan Kompleks

Komunikasi Publik Jadi Sorotan

Menurut Hendri, pernyataan anggota dewan dalam menanggapi protes rakyat dinilai kurang bijak.

“Sampai keluar kata-kata yang tak diinginkan oleh masyarakat itu sudah kelewatan. Maka, ini bisa jadi pelajaran buat yang lainnya agar tak sembarangan dalam berkomunikasi kepada publik,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa seorang anggota dewan seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, terutama di situasi genting seperti sekarang. Kesalahan komunikasi publik, menurutnya, bisa berdampak luas pada stabilitas politik.

Baca Juga: Naik MRT Jakarta Hanya Rp1! Kompensasi pada Pengguna, Tarif Khusus dari 31 Agustus hingga 7 September 2025

Kembali ke Profesi Sebelumnya

Hendri bahkan menyarankan agar para politikus selebritas tersebut kembali ke profesi mereka masing-masing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X