• Minggu, 21 Desember 2025

Profesor University of Amsterdam Sebut Politik Uang Akar Korupsi dan Oligarki di Indonesia

Photo Author
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:15 WIB
Ilustrasi politik uang. (Freepik)
Ilustrasi politik uang. (Freepik)

KONTEKS.CO.IDPolitik uang disebut sebagai akar berbagai persoalan demokrasi di Indonesia.

Pakar antropologi politik dari University of Amsterdam, Prof. Ward Berenschot, menilai praktik tersebut tidak hanya membuat ongkos politik semakin mahal.

Lebih dari itu juga melahirkan masalah serius seperti korupsi, dominasi oligarki, hingga kerusakan lingkungan.

Baca Juga: Diduga Lakukan Politik Uang Jelang PSU, Seorang Perempuan Diamankan Tim Gakkumdu di Kabupaten Serang

Menurutnya, politik uang yang dulu dilakukan secara terbatas kini semakin masif dan bahkan dianggap sebagai syarat utama untuk menang dalam pemilu.

“Dulu calon masih malu-malu. Ada bagi uang, amplop, tapi skalanya kecil," kata Berenschot saat berbicara di Kampus FISIP Undip, Semarang, Kamis 21 Agustus 2025.

"Sekarang, hampir semua calon yang saya wawancarai mengaku kalau tidak keluar uang, mereka tidak mungkin menang." 

Baca Juga: Bawaslu Periksa Dua Caleg Partai Demokrat Terkait Politik Uang

Ia menambahkan, praktik serangan fajar yang semakin meluas membuat demokrasi Indonesia kian rapuh.

“Ongkos politik menjadi akar masalah korupsi, dominasi oligarki, hingga kerusakan lingkungan. Banyak masalah lahir karena biaya politik yang tinggi,” tegasnya.

Pernyataan itu disampaikan Berenschot di sela pemutaran film dokumenter ‘Amplop Demokrasi’ produksi Watchdoc Documentary.

Baca Juga: Jajaran Bawaslu Turun Gunung Awasi Politik Uang

Film itu menampilkan hasil riset Berenschot bersama 14 peneliti UGM mengenai praktik politik uang dalam Pilkada 2024.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X