KONTEKS.CO.ID – Indonesia dan Jerman menegaskan komitmen memperkuat hubungan strategis, mencakup bidang politik dan ekonomi.
Hal itu dibahas dalam pertemuan Menlu RI Sugiono dan Menlu Jerman Johann Wadephul di Jakarta, pekan ini.
Kedua negara menyoroti pentingnya kerja sama ekonomi yang adil, terbuka, dan saling menguntungkan di tengah meningkatnya hambatan perdagangan global.
Baca Juga: Nilai Dagang Indonesia dan Jerman Sentuh Rp100 Triliun, Negosiasi CEPA Dikebut
Wadephul menekankan Jerman melihat Indonesia sebagai mitra penting di kawasan Asia Tenggara.
“Dalam situasi dunia yang penuh krisis dan konflik, Jerman ingin memastikan hubungan ekonomi dan politik dengan Indonesia tetap kuat,” kata Wadephul.
Sugiono menyebut Jerman sebagai mitra dagang utama Indonesia di Eropa.
Baca Juga: Menlu Jerman Dijadwalkan ke Indonesia, Tinjau Pabrik Daimler Truck
Tahun lalu, nilai perdagangan kedua negara mencapai USD6,15 miliar atau Rp100,6 triliun, sementara investasi Jerman di Indonesia menembus USD343 juta atau Rp5,60 triliun.
Selain itu, Jerman mendukung transisi energi bersih Indonesia melalui program Just Energy Transition Partnership (JETP).
Adapun komitmen dana yang disediakan Jerman mencapai 1,6 miliar euro atau sekitar Rp30,64 triliun.
“CEPA akan semakin membuka peluang kerja sama, khususnya di sektor ekonomi, untuk meningkatkan perdagangan dan investasi,” ujar Sugiono, merujuk pada rencana penyelesaian negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada 2026.
Pertemuan tersebut juga memperkuat dimensi politik hubungan kedua negara.
Artikel Terkait
IndoDefense 2025, Kendaraan Tempur Marder 1A3 Jerman Jadi Andalan Pasukan Mekanis TNI AD
Terburuk dalam Sejarah, Jerman Dihantam Gelombang Kebangkrutan: 11.900 Perusahaan Kolaps di Semester I 2025
Hubungan Bilateral Jerman dan Indonesia Berada di Persimpangan Strategis
Darah Jerman, Jiwa Malang: Brandon Scheunemann Siap Jadi Tembok Kuat Timnas U-23 di AFF 2025