• Minggu, 21 Desember 2025

1.145 Polisi Tanpa Senjata Kawal Demo Mahasiswa di Gedung DPR, Kapolres Jakpus: Silakan Orasi, Jangan Provokasi!

Photo Author
- Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:59 WIB
Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta (Foto: Instagram/@saragih_erick)
Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta (Foto: Instagram/@saragih_erick)

KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 1.145 personel polisi akan dikerahkan dalam rangka mengawal aksi demo elemen mahasiswa dan masyarakat di depan Gedung DPR RI.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyatakan, para anggota polisi tersebut dilarang membawa senjata api (senpi) dan ditekankan agar senantiasa mengedepankan pendekatan humanis, tidak arogan.

“Polisi hadir bukan untuk menghadapi musuh, melainkan untuk melayani saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan pendapat. Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas, dan mari kita hindari tindakan seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum,” kata Susatyo di Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025.

Baca Juga: Demo Buruh! Geruduk Jakarta 28 Agustus 2025: Tuntut Upah Naik 10,5 Persen dan Hapus Outsourcing

Susatyo menambahkan, menyampaikan pendapat merupakan hak setiap warga negara yang dijamin undang-undang, namun harus tetap dilakukan secara damai.

“Unjuk rasa hendaknya menjadi ruang penyampaian aspirasi, bukan ajang kericuhan. Mari kita jaga suasana tetap kondusif agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik,” kata dia.

Masyarakt diimbau menghindari kawasan sekitar Gedung DPR/MPR RI selama aksi unju rasa demi menghindari kemacetan.

Baca Juga: Gas Air Mata Kedaluwarsa Dipakai di Demo Pati, ICW Sambangi KPK Laporkan Ini

Nantinya, penerapan arus lalu lintas di sekitar lokasi bersifat situasional dan akan menyesuaikan dengan eskalasi massa di lokasi demonstrasi.

Menurut informasi yang diperoleh, massa pengunjuk rasa rencananya akan berkumpul sekitar pukul 14.00 WIB siang nanti.

Mereka akan menyuarakan berbagai isu diantaranya seruan mengganyang oligarki serta penolakan terhadap kapitalisme, imperialisme, dan militerisme terhadap masyarakat sipil.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X