Dari jumlah tersebut, Provinsi Jawa Timur tercatat menjadi daerah dengan realisasi tertinggi.
Terkait hal itu, Tomsi menekankan pencapaian ini jauh dari target minimal bulanan yang seharusnya 16,5 persen.
"Kalau realisasi baru 2,94 persen dalam sebulan, itu artinya sangat jauh tertinggal,” ujarnya.
Dia menyebutkan, distribusi beras per hari baru mencapai sekitar 1.200 ton. Angka ini masih jauh dari target 7.100 ton per hari yang ditetapkan.
Maka, jika kondisi ini terus berlanjut lebih dari 80 persen stok beras SPHP berpotensi menumpuk di gudang Bulog.
Tumpukan itu tak hanya menambah biaya penyimpanan, tetapi juga mempercepat kerusakan beras.
"Kalau sampai 80 persen beras tersimpan di gudang, sekitar 1 juta ton, maka kualitasnya bisa turun jadi apek, berjamur, atau terkena hama," katanya.
"Bahkan, beras tahun lalu bisa jadi harus dimusnahkan karena tidak layak konsumsi,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani Auto Pensiun Dini Usai Ditunjuk Sebagai Dirut Bulog yang Baru
1,3 Juta Ton Beras SPHP Bulog Siap Digelontorkan! Cek Harga dan Aturan Penyalurannya di Sini
Bulog Sebut Stok Beras Indonesia Tembus 4,25 Juta Ton, Aman atau Cuma Angka?
Sri Mulyani Suntik Rp16,6 Triliun ke Bulog, Stok Beras Nasional Tertinggi sejak 1969
Bulog Berencana Serap 1 Juta Ton Jagung Lokal, Berapa Harga per Kilogram?