Baca Juga: Serap 1 Juta Ton Jagung dari Petani, Pemerintah Alokasi Rp5 Triliun
Penurunan produksi jagung ini berpotensi memberi dampak terhadap pasokan pangan dan pakan di dalam negeri.
Jagung merupakan salah satu komoditas penting, tidak hanya untuk konsumsi manusia tetapi juga sebagai bahan baku utama industri peternakan.
BPS mengingatkan bahwa prospek produksi bisa semakin tertekan akibat risiko fitosanitasi dan faktor cuaca ekstrem.
Baca Juga: Presiden Prabowo Panen Raya Jagung di Kalbar, Sebut Tuan Rumahnya Kapolri
Ancaman tersebut meliputi serangan hama, penyakit tanaman, banjir, kekeringan, hingga pergeseran jadwal panen yang tidak menentu.
Otoritas terkait kini mendorong peningkatan langkah mitigasi risiko. Upaya tersebut meliputi pengendalian hama, perbaikan sistem irigasi, hingga penyediaan benih yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.
Tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan stok jagung nasional agar tidak mengganggu stabilitas harga dan ketahanan pangan.***
Artikel Terkait
Produksi Beras dan Jagung RI Pecah Rekor, Prabowo: Ini Lompatan Besar!
Presiden Prabowo Panen Raya Jagung di Kalbar, Sebut Tuan Rumahnya Kapolri
Ekspor Jagung Indonesia Picu Pro dan Kontra, Ekonom Ingatkan Jangan Terburu-buru
Indonesia Target Setop Impor Jagung pada 2026