KONTEKS.CO.ID – Yayasan Madani Berkelanjutan melaporkan bahwa Kalimantan Timur (Kaltim), Riau, dan Kalimantan Barat (Kalbar) merupan provinsi yang angka kehilangan hutan alamnya paling tinggi sepenjang 2024.
“Termasuk kawasan-kawasan dengan fungsi ekologis penting, seperti gambut dan kawasan konservasi,” kata Fadli Ahmad Naufal, GIS Specialist Madani Berkelanjutan di Jakarta, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Bahkan, lanjut Fadli, 39 ribu hektare dari total deforestasi terjadi di dalam area moratorium hutan (PIPPIB) yang seharusnya menjadi benteng perlindungan terhadap hutan alam primer dan lahan gambut.
“Sebagian besar deforestasi, sekitar 72 persen, terjadi di dalam kawasan hutan, khususnya pada kawasan hutan produksi tetap,” ujarnya.
Adapun total kehilangan hutan alam di Indonesia pada 2024 berdasarkan laporan terbaru Yayasan Madani Berkelanjutan sejumlah 206 ribu hektare.
“Laporan terbaru bertajuk 'Deforestasi di Rezim Transisi: Hilangnya Hutan Alam Tahun 2024',” katanya.
Baca Juga: Gegara UU Ciptaker, Romo Setyo: Sekali Sabet, 3 Juta Ha Hutan Lindung Dikuasai Korporasi
Fadli mengungkapkan, angka tersebut meningkat tajam dibandingkan periode sebelumnya atau tahun 2023. Lonjakannya sangat dahsyat, yanki sekitar 71 ribu hektare.
Menurut dia, hilangnya hutan alam Indonesia dalam jumlah signifikan tersebut terjadi di masa transisi pemerintahan.
Fadli mengungkapkan, angka tersebut meningkat tajam dibandingkan periode sebelumnya atau tahun 2023. Lonjakannya sangat dahsyat, yanki sekitar 71 ribu hektare.
Menurut dia, hilangnya hutan alam Indonesia dalam jumlah signifikan tersebut terjadi di masa transisi pemerintahan.
Artikel Terkait
Kamera Pengintai Rekam 42 Harimau Sumatra di Hutan Bengkulu
Gegara UU Ciptaker, Romo Setyo: Sekali Sabet, 3 Juta Ha Hutan Lindung Dikuasai Korporasi
15 Ribu Hektare Hutan di Prancis Hangus Terbakar, Terbesar dalam 80 Tahun Terakhir
BNPB Fokuskan Mitigasi Kebakaran Hutan di 6 Provinsi, Apa Saja?
Laporan Terbaru Madani Berkelanjutan, Indonesia Kehilangan 206 Ribu Hektare Hutan