KONTEKS.CO.ID - Tifauzia Tyassuma atau yang kerap disapa dokter Tifa hadir memenuhi panggilan polisi untuk klarifikasi terkait dugaan ijazah palsu Jokowi.
Dalam pemeriksaan, penyidik mencecar dokter Tifa dengan 68 pertanyaan saat hadir di Polda Metro Jaya pada Jumat, 11 Juli 2025.
Usai bertemu dengan pihak berwajib, dokter Tifa mengatakan, ada data dokumen dan pernyataan yang tidak konsisten terkait ijazah Jokowi.
“Kita semua tahu seperti inkonsistensi pada KKN, Bareskrim mengatakan KKN terjadi pada akhir 1983 ternyata yang bersangkutan mengatakan awal tahun 1985,” ujar dokter Tifa, Jumat, 11 Juli 2025.
“Nah, inkonsistensi ini ada di sini kemudian kita korelasikan juga dengan dokumen yang diklaim,” imbuhnya.
Dia lantas menyinggung tentang waktu wisuda Jokowi yang menurutnya tidak mungkin terjadi jika melihat dari waktu KKN.
Baca Juga: Luis Enrique: PSG Juara Tanpa Mbappe Bukan Mustahil!
“Dokumen itu dinyatakan diperoleh pada akhir tahun 1985 di wisuda November, artinya inkonsisten, inkoheren dengan KKN 1985,” kata dia.
“Tidak mungkin mahasiswa UGM itu awal 1985 baru KKN, lalu November 1985 juga sudah wisuda,” tambahnya.
Ketidakcocokan itulah yang menurut dokter Tifa adalah ranahnya untuk dilakukan penelitian.
“Jadi, di situ saya berperan untuk melakukan itu (penelitian) dan kemudian penelitian saya ini juga tidak cuma terhadap perilaku yang terlihat pada video maupun media-media, tapi juga data sains,” terangnya.
Baca Juga: Kata Pihak Bandara Bali Usai Ridwan Kamil Protes Pesawat Delay dengan Petugas
Sementara itu, laporan dugaan ijazah palsu Jokowi terjadi pada Desember 2024 ke Bareskrim Polri oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
Artikel Terkait
dr Tifa Dicecar 68 Pertanyaan Tapi Ijazah Jokowi Tak Juga Ditunjukkan
PN Solo Putuskan Gugatan Ijazah Jokowi Gugur, Ini Tiga Poin Putusan Majelis Hakim
PN Solo Setop Perkara Gugatan Ijazah Palsu Jokowi, Penggugat: Skenario Tak Bawa ke Pengadilan
Polda Metro Jaya Tingkatkan Status Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi ke Penyidikan
Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Dokter Tifa: Saya Melangkah karena Negeri Ini Terlalu Banyak Disakiti