• Minggu, 21 Desember 2025

Presiden Keenam RI SBY Memperingatkan Potensi Malapetaka Global Jika Perang Iran-Israel Tidak Terkendali

Photo Author
- Kamis, 19 Juni 2025 | 13:50 WIB
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, menjadi pembicara kunci dalam Tokyo Conference 2025. (KBRI Tokyo)
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, menjadi pembicara kunci dalam Tokyo Conference 2025. (KBRI Tokyo)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan kekhawatirannya atas eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel.

Menurutnya, jika perang itu tidak terkendali, dunia berisiko menghadapi malapetaka global.

“Jika Perang Iran-Israel menjadi 'out of control', dunia benar-benar di ambang malapetaka,” ujar SBY melalui pernyataan tertulis yang diunggah di X pada Kamis 19 Juni 2025.

SBY menyebut masa depan perdamaian dan keamanan global sangat dipengaruhi lima tokoh besar dunia.

Baca Juga: SBY hingga Wapres Gibran Melayat dan Salatkan Jenazah Titiek Puspa: Dia Maestro Lintas Generasi

Kelima tokoh dunia itu adalah PM Israel Benjamin Netanyahu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dan tiga lainnya adalah Presiden, yaitu Donald Trump, Vladimir Putin, dan Xi Jinping.

“Semoga kelima pemimpin tersebut oleh Tuhan diberikan kearifan jiwa dan kejernihan pikiran dalam mengambil keputusan dan tindakan,” tulis SBY.

Ia mengingatkan bahwa kesalahan perhitungan sekecil apapun bisa memicu kehancuran besar.

Menurut SBY, sejarah mencatat banyak peperangan justru bermula dari ego dan ambisi para penguasa.

Baca Juga: Kim Jong Un Ultimatum Trump dan Sekutu: Jangan Sulut Api Perang Iran–Israel

“Dari abad ke abad, selalu ada 'warlike leaders', pemimpin yang sangat gemar berperang,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa pada dasarnya umat manusia lebih mencintai kedamaian.

Menutup pernyataannya, Presiden ke-6 RI itu mengajak semua pihak untuk tetap optimistis dan berupaya mencegah pecahnya perang besar.

“Perang besar, apalagi Perang Dunia Ketiga, masih bisa dicegah. Harus bisa dicegah. Waktu dan jalan masih ada," tulisnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X