Baca Juga: Yuk Beli! Harga Emas Diramal Tembus Rp2 Juta Per Gram Imbas Perang Israel-Iran
Meski keputusan itu memicu kontroversi dan tarik-menarik politik, Novel tetap berdiri di garis profesionalitas dan hukum.
Diserang Tapi Tak Gentar
Tahun 2017 menjadi titik kelam dalam hidup Novel.
Ia menjadi korban penyerangan brutal oleh dua orang tak dikenal yang menyiram wajahnya dengan air keras di dekat rumahnya, saat sedang mengusut kasus korupsi e-KTP yang melibatkan elite parlemen dan pejabat tinggi negara.
Baca Juga: CBA Bongkar Skandal Proyek Setan Rp14,4 Miliar di PN Cibinong, Desak KPK Periksa Bupati Bogor
Serangan itu menyebabkan kerusakan permanen pada mata kirinya.
Usai insiden tersebut, publik menuntut kejelasan dan keadilan.
Polisi membentuk tim gabungan pencari fakta, tapi penyelidikan berjalan lambat.
Baru pada akhir 2019, dua pelaku berhasil ditangkap, yang ternyata adalah anggota aktif kepolisian.
Baca Juga: Ikut Pantau SPMB 2025, KPK Cium Potensi Suap hingga Gratifikasi
Meski demikian, Novel meyakini bahwa mereka hanya pelaksana lapangan, bukan otak utama di balik aksi biadab tersebut.
Kontroversi TWK dan Akhir di KPK
Karier Novel di KPK berakhir secara mengejutkan setelah ia dinyatakan tidak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), syarat alih status pegawai KPK menjadi ASN.
Ia termasuk dari 56 pegawai yang akhirnya diberhentikan pada akhir September 2021.
Artikel Terkait
Revisi UU Perlindungan Konsumen: Komisi VI DPR Bertemu Japan Fair Trade Commission dan Consumer Affairs Agency
Kapolri Bentuk Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara, Tunjuk Herry Muryanto Jadi Kepala dan Novel Baswedan Jadi Wakil
Ikut Pantau SPMB 2025, KPK Cium Potensi Suap hingga Gratifikasi
CBA Bongkar Skandal Proyek Setan Rp14,4 Miliar di PN Cibinong, Desak KPK Periksa Bupati Bogor
Istana: Aceh dan Sumut Harus Terima Keputusan Prabowo soal Sengketa 4 Pulau