Namun demikian, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tetap membuka kemungkinan untuk meninjau ulang aktivitas penambangan tersebut, terutama bila memang terbukti berdampak negatif terhadap lingkungan.
“Saya belum lihat, belum tahu lapangannya sih seperti apa. Tapi kalau mengganggu lingkungan, ya memang kalau perlu di-stop, ya stop. Kalau perlu dicabut, ya dicabut,” katanya.
Isu ini mencuat setelah sejumlah kapal bermuatan nikel dengan inisial “JKW” terlihat beroperasi di sekitar perairan Raja Ampat, memicu spekulasi liar yang mengaitkannya dengan Presiden Jokowi.***
Artikel Terkait
Kejagung Soal Dugaan Pelanggaran Hukum Tambang Nikel di Raja Ampat: Ramainya Jangan di Media!
Bareskrim Polri Dalami Pidana IUP Tambang Nikel di Raja Ampat
Selidiki Dugaan Pidana IUP Tambang Nikel di Raja Ampat, Bareskrim Polri Singgung Soal Reklamasi
KKP Jelaskan Bahaya Tambang Nikel di Pulau Kecil di Raja Ampat, Singgung Izin di Kemenhut
Institut USBA Desak Pemerintah Cabut IUP PT Gag Nikel dan Audit Kerusakan Lingkungan Raja Ampat