Tidak ada bukti yang menunjukkan NB.1.8.1 mengakibatkan kondisi medis yang lebih parah.
Dr Chun Tang, Dokter Umum di pusat layanan kesehatan swasta Inggris Pall Mall Medical, mengatakan bahwa NB.1.8.1 tidak terlalu berbeda dari varian Omicron.
Baca Juga: Alasan Nadiem Makarim Pilih Laptop Chromebook dan TIK Senilai Rp9,9 T: Harganya Jauh Lebih Rendah
Tetapi ada beberapa perubahan pada protein lonjakannya, yang mungkin membuatnya menyebar lebih mudah atau lolos dari sebagian kekebalan kita yang sudah ada.
"Meskipun demikian, tanda-tanda awal menunjukkan virus ini tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih serius, tetapi tentu saja, kami masih mempelajari lebih lanjut tentangnya," kata dr. Chun Tang.
Sementara itu, Dr. Naveed Asif, Dokter Umum di The London General Practice mengatakan bahwa penyebarannya telah diidentifikasi di sekitar 22 negara.
"WHO menilai risiko tambahan bagi masyarakat global saat ini rendah, dan vaksin Covid 19 yang ada dianggap efektif dalam mencegah penyakit parah."
Namun menurut Asif, varian Nimbus sebagaimana dijuluki, tampaknya lebih mudah menular daripada jenis sebelumnya, dengan peningkatan signifikan dilaporkan di India, Hong Kong, Singapura, dan Thailand.
Rekomendasi WHO soal Covid 19
Para ahli perlu mengembangkan lebih banyak penelitian untuk menguji kemampuan varian Nimbus dalam menghindari sistem kekebalan dan tingkat keparahannya melalui sampel darah dan virus hidup.
Baca Juga: Info Tiket Konser Mariah Carey di Indonesia 4 Oktober 2025, Tiket Dijual Mulai 19 Juni
WHO juga menganjurkan para ahli untuk terus mengevaluasi efektivitas vaksin dan perbarui rekomendasi vaksinasi.
Ketika mengalami tanda-tanda gejala Covid 19, seperti demam, batuk dan flu like syndrome, sakit kepala, lemas, serta pilek sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan tepat.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar terpapar virus Covid-19 atau tidak.
Artikel Terkait
Menkes Budi Benarkan Jumlah Kasus COVID-19 di Indonesia Meningkat, Susul Thailand?
Soal Covid 19, Menkes Bilang Jangan Khawatir, WHO Sebut Positivity Rate Capai 11 Persen
Virus Corona Mengintai Lagi, Dinkes DKI Ungkap Ada Peningkatan Kasus COVID-19 di Jakarta
2 Pasien Covid 19 Terdeteksi, Kini Dirawat di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda
Covid 19 Nimbus Mulai Menyebar di Thailand, Indonesia, dan China, Seperti Apa Gelajanya?